Nunukan

Kecamatan Sebatik Tengah Memperjuangkan Perspektif Kesetaraan Gender

Program Pengembangan Kewirausahaan Kalangan Perempuan Dimulai Tahun Ini

NUNUKAN – Dalam rancangan program perlindungan terhadap perempuan dan anak, pihak Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan disebutkan tidak semata-mata fokus hanya kepada penanganan kasus-kasus tindak kekerasannya saja.

Lebih dari itu, seperti dikatakan Camat Sebatik Tengah, Aris Nur pihaknya mengupayakan agar pelaksanaannya juga memperjuangkan agar setiap perspektif aspek dari kehidupan yang dilakukan adalah pespektif kesetaraan gender.

Pernyataannya ini disampaikan Aris Nur dalam sambutan resminya pada kegiatan pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Relawan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) yang diselenggarakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) RI, di Aula Pertemuan Kantor Camat Sebatik Tengah, Rabu (1/3/2023)

Diantara upaya dimaksud, pihak Kecamatan Sebatik Tengah telah merumuskan program-program yang mengupayakan adanya perolehan kucuran dana bantuan kepada pengusaha-pengusaha perempuan di wilayahnya.

“Program tersebut tentunya sejalan dengan arahan Presiden melalui Kementerian Perempuan dan Perlindungan anak, diantaranya pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan agar perempuan bisa mandiri secara ekonomi,” kata Aris Nur.

Upaya perolehan kucuran dana bantuan untuk pengembangan wirausaha perempuan di Kecamatan Sebatik Tengah yang sudah dibahas adalah bersama lembaga pengelola zakat.

“Insya Allah, tahun 2023 ini Kecamatan Sebatik Tengah sudah melaksanakan program bantuan kewirausahaan terhadap perempuan. Kami harapkan program ini bisa berjalan secara baik,” terang Aris Nur lagi.

Program penting lainnya yang akan dilaksanakan pada tahun ini, lanjut dia, meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak. Alasanya, masyarakat sudah mengetahui secara pasti bahwa peran ibu dalam melakukan pengasuhan terhadap anak sangat penting. Namun yang belum dipahami secara persis oleh para orang tua adalah bagaimana cara mereka berparenting.

Program berikut, masih pada tahun yang sama, seperti dikatakan Camat Sebatik Tengah ini, mengenai penurunan jumlah pekerja anak di wilayah pemerintahan mereka. Untuk program tersebut, pihaknya pada tahun 2022 lalu telah melakukan pendataan terkait seberapa besar pengaruh anak-anak bekerja terhadap pendidikan mereka.

“Kami akui, sejak usaha rumput laut menjadi booming di daerah ini memang ada beberapa anak yang akhirnya lebih sering bolos sekolah karena memilih bekerja rumput laut. Kendati saat ini kategorinya masih merupakan anak bekerja, bukan sebagai pekerja anak,” terangnya.

Kendati demikian, kondisi tersebut, kata Aris, tetap menjadi kepedulian serius pihak Pemerintah Kecamatan Sebatik Tengah. Karenanya, langkah-langkah yang akan dilakukan, jika anak terpaksa harus bekerja karena alasan membantu orang tua, adalah anak tetap berada di sekolah pada saat jam sekolah dan bisa bekerja membantu orang tua di luar jam sekolah. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button