NUNUKAN – Banyaknya figur yang menyatakan siap maju sebagai bakal calon Bupati Nunukan pada Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024 ini diperkirakan akan mengulang sejarah terselenggaranya Pilkada Kabupaten Nunukan tahun 2011 lalu.
Pilkada pada tahun 2011 lalu, sebanyak 4 pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Nunukan yang ditetapkan oleh KPU Kabupaten Nunukan, lolos sebagai peserta yang ikut meramaikan kontestasi calon Bupati di daerah ini.
Masing-masing mereka serta partai politik pengusungnya adalah pasangan Asmin Laura Hafid – Karel Sompoton (LASKAR) yang diusung oleh Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat serta Partai Amanat Nasional (PAN), Pasangan Drs. Basri – Asmah Gani (BAGUS) yang didukung oleh Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Keadilaan Sejahtera (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) serta Partai Patriot.
Pasangan ketiga adalah duet HM. Thomas Alfa Edison – Ruman Tumbo (TEMAN) yang didukung oleh PDIP, PPRN, PPP, PKB, Barnas, PDP, Partai Buruh, PPDP, PKNU, PKPI, PK, PMB dan partai Hanura.
Serta satu pasangan yang maju bertarung untuk memperebutkan kursi jabatan Bupati dan Wakil Bupati Nunukn saat itu melalui jalur perseorangan adalah pasangan Ir. Faridil Murad – Jabbar, M.Si (FAJAR).
Hasil kontestasi saat itu menempatkan pasangan BAGUS sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Nunukan setelah berhasil maraup suara dukungan terbanyak dari masyarakat.
Prediksi perhelatan Pilkada Kabupaten Nunukan tahun 2024 juga akan memunculkan empat pasangan calon sebagai pesertanya, seperti Pilkada tahun 2011 lalu, disampaikan oleh pengamat politik di Kabupaten Nunukan, Rahman SP.
Walau saat ini ada lima nama bakal calon Bupati Nunukan yang mencuat akan ikut berkontestasi, namun satu diantara bakal calon tersebut akan mundur karena tidak memperoleh tumpangan perahu koalisi partai politik pengusung.
“Akan sama persis dengan Pilkada tahun 2011 lalu. Pilkada akan datang (2024) akan diikuti oleh empat pasangan calon. Tiga pasangan hasil usungan partai politik dan satu pasangan akan maju secara independent (perseorangan),” kata Rahman.
Mantan Ketua KPU Kabupaten Nunukan periode 2019-2023 yang belakangan ini banyak memberikan pandangan politiknya terhadap perkembangan Kabupaten Nunukan ini mendasarkan prediksinya tersebut pada kesungguhan masing-masing bakal Calon Bupati dalam memperebutkan tiket untuk bisa ikut maju pada Pilkada nanti.
Memang ada lima nama figur bakal calon Bupati yang mencuat. Namun, kata Rahman hanya 4 pasangan yang nanti berpeluang mendapatkan ‘tiket’ sebagai calon tetap dari KPU Nunukan.
Masih seperti dikatakan Rahman, keseriusan bakal calon dimaksud dapat dilihat dari upaya dan langkah yang dilakukan serta hal-hal yang melatari motivasi untuk menjadi orang nomor satu di Kabupaten Nunukan.
Bukti keseriusan dimaksud, lanjut Rahman, sebut saja Drs Basri. Mantan pejabat Dandim Nunukan yang sudah pernah merasakan prestise jabatan Bupati Nunukan tersebut membuatnya tergoda untuk comeback mengulang sukses yang pernah diraih sebelumnya.
“Rela melepaskan status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti yang dilakukan dr. Jambri tentu bukan pilihan mudah untuk kemudian memutuskan berpolitik dan akan maju bertarung mengincar jabatan Bupati Nunukan,” lanjut Rahman.
Demikian juga keseriusan yang ditunjukkan Andi M. Akbar melaui keputusannya tidak mencalonkan kembali dirinya walau merupakan incumbent anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, untuk tujuan memimpin roda pemerintahan di Kabupaten Nunukan.
Rekam jejak Irwan Sabri yang pernah mundur dari kursi Wakil Ketua DPRD Nunukan bahkan hingga berselisih dengan partai politik yang mengusungnya saat itu karena maju mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Kalimantan utara. Serta satu bakal calon Bupati Nunukan lainnya, Andi Hamzah yang sempat menjadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara, menjadikan momentum Pilkada tahun ini untuk ikut bersaing.
“Saya kira, semua hal yang melatari motivasi masing-masing figur tadi otomatis menjadi alasan kuat untuk dijadikan dasar bahwa mereka akan berusaha sekuat tenaga menjadi kontestan tetap sebagai Calon Bupati Nunukan untuk Pilkada tahun ini,” tegas Rahman.
Selain Andi M. Akbar yang saat ini dianggap sudah aman karena solid mendapat dukungan penuh dari Partai Hanura yang memenuhi syarat untuk mengusung sendiri bakal kadernya, bakal calon lainnya dikatakan Rahman masih harus memainkan strategi-strategi politis jitu untuk mendapatkan dukungan melalui koalisi terbentuk dari partai politik lainnya.
Sedangkan siapa dari satu pasangan bakal calon yang nanti aksan sukses dan siapa yang bakal gagal merebut kesempatan maju secara perseorangan, menurut Rahman tergantung cost politik tersedia yang berperan penting ikut menentukannya. (ADHE/DIKSIPRO)