Nihil, Hasil Tes Urin Beberapa WBP dan Petugas Sipir
Saat BNN Ikut Razia Gabungan di Lapas Nunukan.

NUNUKAN – Pada operasi razia gabungan yang digelar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II-B Nunukan pada, Senin (27/2/2023) lalu, petugas yang diturunkan tidak hanya juga memeriksa kamar hunian narapidana atau menggeledah para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) saja.
Namun kegiatan tim gabungan yang melibatkan Satuan Operasional Kepatuhan Internal (Satops Patnal) Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara serta Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan tersebut juga melakukan tes urin.
Tidak hanya kepada 30 orang diantara para tahanan yang ada, tes urin yang dilakukan saat itu juga menyasar 10 orang Sipir yang bertugas pada saat operasi yang dilancarkan mulai Pk. 08.00 Wita itu.
Dari uji air seni ini terhadap 30 WBP dan petugas tersebut, seperti dikatakan Kepala BNNK Nunukan, Emmanuel Henry Wijaya, semuanya menunjukkan hasil negatif.
“Setelah kami selesai melakukan tes urin, hasilnya semua gegatif,” ungkap Henry Wijaya Kamis (2/3/2023) saat dikonfirmasi terkait hasil tes urin yang dilakukan saat gelar operasi Razia di Lapas Kelas II-B Nunukan saat itu.
Diketahui pada saat razia gabung itu dilakukan, 60 personil gabungan diturunkan yang menggeledah kamar hunian para WBP menemukan beberapa jenis barang terlarang atau yang dikategorikan berbahaya.
Masing-masing jenis barang temuan saat itu senjata tajam berupa pisau, tongkat besi, botol bekas parfum, pemantik api gas, tali nilon, pisau cukur, sendok logam dan charger handphone.
Emmanuel Henry Wijaya, menyebut bahwa kegiatan Inspeksi mendadak (Sidak) yang digelar tersebut dilaksanakan guna saling mendukung penuh pelaksanaan tugas karena pelaksanaan razia pada Lapas juga sebagai bentuk penerapan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) yang juga salah satu program unggulan BNN. (DEVY/DIKSIPRO)