NasionalNunukan

BPS Mulai Gelar Susenas 2022

Untuk Memperoleh Potret Kemajuan Pembangunan di Bidang Sosial dan Ekonomi

NUNUKAN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan pada tahun 2022 kembali melaksanakan rutinitas beragam survei. Salah satunya adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Susenas merupakan survei utama yang menghasilkan data yang dibutuhkan pemerintah untuk mengimplementasikan pembangunan Nasional agar sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 – 2024.

Yang memiliki tujuan Pembangunan Internasional atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Kegiatan Susenas tahun tahun 2022 ini dimulai bulan Maret 2022 dengan melibatkan 44 orang petugas sensus berasal dari seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Nunukan, hasil seleksi yang dilangsungkan pada bulan Februari 2022 lalu.

Mewakili Kepala BPS Kabupaten Nunukan, Agung Nugroho, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPS Kabupaten Nunukan, Aditya Yogatama, S. Tr. Stat., menjelaskan, melalui Susenas, akan diperoleh data potret kemajuan pembangunan masyarakat bidang sosial dan ekonomi di daerah ini.

Dijelaskan Aditya, Susenas dilaksanakan dua kali dalam satu tahun. Masing-masing pada bulan Maret 2022 yang tujuannya untuk menghasilkan angka estimasi sampai level kabupaten. Sedangkan kegiatan sensus berikutnya, yang akan berlangsung pada bulan September mendatang, untuk estimasi di level provinsi.

“Hasil data Susenas akan menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah Daerah dalam mengambil keputusan kebijakan pembangunan. Karena data yang diperoleh memberikan gambaran suatu daerah secara makro,” kata Aditya.

Masing-masing survei yang dilaksanakan BPS, lanjut Aditya, memiliki tujuan dan unit analisis yang berbeda. Sehingga data yang didapatkan juga berbeda-beda. Contohnya, unit analisis BPS dapat berupa rumah tangga, desa, perusahaan, sawah, unit usaha, dan sebagainya.

Sedangkan fokus utama Susenas adalah untuk mengumpulkan karakteristik rumah tangga dan individu di suatu wilayah dalam satu periode.

Metode sampling yang dipakai dalam Susenas adalah penarikan sampel dua tahap. Tahap pertama, pengambilan sampel blok sensus yang distratifikasi berdasarkan karakteristik desa/kota suatu blok sensus.

Sedangkan tahap kedua, merupakan pengambilan sampel rumah tangga yang distratifikasi menurut tingkat pendidikan kepala rumah tangga.

Untuk kegiatan bulan Maret tahun 2022, kecamatan yang termasuk sampel adalah Nunukan, Nunukan Selatan, Sebatik Barat, Sebatik, Sebatik Tengah, Sebatik Utara, Sebatik Timur, Sebuku, Sembakung Atulai, Tulin Onsoi, Sei Menggaris, Sembakung, Lumbis, Krayan, dan Krayan Barat.

Total blok sensus untuk satu Kabupaten Nunukan sebanyak 56 blok dan masing-masing kecamatan berbeda-beda jumlah blok sensusnya.

“Tidak ada kecamatan yang menjadi fokus pada Susenas bulan Maret 2022 ini karena belum ada metodologi efisien yang bisa diterapkan di semua wilayah untuk menyusun angka estimasi hingga level kecamatan untuk variabel-variabel Susenas yang sangat rinci,” terang Aditya lagi.

Menyebutkan salah satu contoh manfaat Susenas, untuk merinci konsumsi pengeluaran rumah tangga baik dalam nilai rupiah maupun kuantitasnya. Sehingga, dari data tersebut dapat diperkirakan pola konsumsi penduduk, kecukupan konsumsi gizi, distribusi pengeluaran dan tingkat kemiskinan pada tingkat nasional maupun daerah.

Dipastikan, hasil data yang diperoleh akan menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk menetapkan target jika pemerintah akan mengirimkan bantuan kepada masyarakat.

Secara keseluruhan, pelaksanaan Susenas tahun 2022 di Indonesia memerlukan sampel sejumlah 345.000 rumah tangga. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button