Foto : Situasi Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan DPRD Kabupaten Nunukan tentang Persetujuan Terhadap 6 Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan
NUNUKAN – Kurangnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Nunukan dari sektor wisata diakui Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Syafaruddin memang terkendala dasar hukum yang belum pernah terealisasi.
Sementara, mantan Kepala BKPSDM Nunukan ini mengaku tak dapat berbuat banyak dalam melakukan pemunggutan retribusi.
Namun dengan disetujuinya Raperda retribusi tempat wisata tentu menjadi angin segar bagi pengelolaan objek wisata di Nunukan.
Saat ini objek wisata yang menjadi lokus Disparpora adalah objek wisata Air Terjun Desa Binusan dan Taman Mangrove Belagaone, Sedadap.
“Dua objek wisata ini tentu akan dikelola dengan baik dengan adanya sumber pendapatan yang jelas,” ujar Syafaruddin.
Untuk Mangrove Belagaone saja, per-januari lalu objek ini mendapat kunjungan sekitar 8 ribuan orang. Artinya tentu ini akan menjadi magnet dalam peningkatan PAD Nunukan ke depan.
“Kami yakin dan Pede juga jika sudah ada dasar hukum seperti ini, tentu PAD kita bisa meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Karena memang PAD dari sektor wisata masih minim,” ungkap mantan Camat Lumbis ini.
Saat ditanya terkait persiapan retribusi masuk yang akan diterapkan Disparpora, Syafaruddin mengungkapkan, nantinya biaya masuk untuk dewasa akan dikenakan Rp 3000 per orang, sementara untuk anak- anak akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 2000.
Penentuan biaya dimaksud, lanjut Syafar, sapaan akrabnya sudah melalui rapat, baik dengan instansi terkait dan pihak pengelola nantinya.
“Untuk keuntungan bagi pengelola nantinya akan kita bahas kembali, berapa persen yang akan mereka terima untuk dapat meningkatkan fasilitas dan operasional pengelolaan objek wisata tersebut,” ujarnya.
Selain itu, guna mendukung dan melengkapi fasilitas penunjang objek wisata mangrove dan air terjun Binusan, pihaknya juga telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk nantinya mendapat suntikan pendanaan dalam bentuk Dana Alokasi Khusus (DAK) 2021 ini.
“Semoga saja dana dari pusat nantinya bisa turun, kita akan benahi lagi beberapa fasilitas pendukung seperti, toilet, mushola, pintu gerbang dan gazebo,” pungkasnya. (dia/diksipro)