Nunukan

Pos Pantau Satgas Pamtas di Sei Menggaris Belum Difungsikan

Yudhi : “Kondisinya masih sama seperti sebelumnya,”

NUNUKAN – Masih ingat, dengan permasalahan bangunan Pos Pantau di Desa Sekaduyan Taka di perairan Sei Menggaris yang pernah dikritik Dansatgas Pamtas Yonarmed 18 Komposit Buritkang M.H. Letkol Arm. Yudhi Ari Irawan, S. Sos, M. Han yang menilainya lebih seperti loket tempat jual karcis?

Setelah diserahterimakan sekitar bulan Maret 2022 lalu, hingga saat ini bangunan tersebut tidak kunjung digunakan pada manfaatnya sebagai Pos Pantai di perairan perbatasan negara Indonesia-Malaysia.
Alasan Yudhi, bangunan pos tersebut belum layak digunakan lantaran minimnya fasilitas pendukung yang tersedia untuk layak disebut sebagai sebuah Pos Pantau.

“Jika dipaksakan tetap digunakan, akan menyusahkan anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dalam melaksanakan tugasnya,” terang Yudhi kala itu.

Sebelumnya, sempat diperoleh informasi dari H, Muhtar yang saat itu menjabat sebagai Kabag Ekonomi Kabupaten Nunukan yang menyebut anggaran pembangunan pos dimaksud sebesar Rp 80 juta.

Namun oleh Kepala Desa (Kades) Sekaduyan Taka, Putra mengatakan pekerjaan pembangunanya yang memberdayakan masyarakat setempat hanya dianggarkan sebesar Rp 50 juta dengan dana yang bersumber dari CSR perusahaan.

“Untuk bahan dan pengerjaannya dilakukan oleh warga Desa Sekaduyan Taka. Sebagai gelagar, bim, sepatu tiang dan jembatan menggunakan bahan kayu Ulin sedangkan dinding bangunan dari bahan kayu Meranti,” kata Putra.

Menurut Putra, pekerjaan bangunan tersebut sesui RAB berupa bangunan pos tanpa dilengkapi dapur, kamar mandi, WC dan tempat dudukan profil tank air. Namun masyarakat yang melaksanakan pengerjaannya berinisitif membuatkan WC dan dudukan tempat airnya.

Demikian juga dengan bangunan jembatan yang hanya sepanjang 7 meter. Pada realisasinya, masyarakat yang mengerjakan menjadikannya hingga sepanjang 13 meter.

“Masyarakat berharap Pos Pantau tersebut itu segera difungsikan. Karena sarana itu dibangun untuk pengawasan keamanan warga saat melintas di perairan perbatasan antara negara Indonesia-Malaysia,” kata Putra.

Konfirmasi yang pernah dilakukan kepada Kepala Bidang Prasarana Perhubungan, Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, H. Andi Joni, SE, MM., memastikan Pemda melalui Dishub mengalokasikan dana untuk menyediakan kelengkapan fasilitas pada bangunan pos dimaksud.

“Anggarannya sudah ada. Tinggal melengkapi beberapa kebutuhan lain, seperti sarana listrik, tempat tidur, termasuk kamar mandi dan lainnya yang diperlukan,” terang Andi Joni.

Konfirmasi terakhir yang dilakukan pada Dansatgas Pamtas Yonarmed 18 Komposit Buritkan M.H. Letkol Arm. Yudhi Ari Irawan, S. Sos, M. Han, Senin (30/5/), hingga saat ini, statemen Andi Joni terkait janji melengkapi beberapa sarana seperti yang disebutkannya, karena anggaran untuk itu telah tersedia, sama sekali belum terealisasi.

“Kondisinya, (Pos Pantau) sekarang, masih sama seperti saat diserahterimakan. Sejumlah fasilitas penting yang dibutuhkan belum tersedia. Pos tersebut belum bisa digunakan secara layak,” tegasnya. (INNA/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button