Bupati Nunukan Resmikan Gedung PCR
Asmin Laura : "Ini Kado Terindah HUT Kabupaten Nunukan ke 22"

NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE., MM., Ph.D meresmikan gedung Polymerase Chain Transcription (PCR) Covid-19 di kompleks Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Dikatakan, keberadaan gedung PCR adalah salah satu hal yang paling dinantikan masyarakat Nunukan sejak awal penyebaran pandemi Covid-19. Dengan adanya gedung khusus laboratorium PCR tersebut, Pemerintah Nunukan tentu akan sangat terbantu dalam mengoperasikan PCR dan mempercepat mendapatkan hasil pemeriksaan sampel pasien.
“Hari ini Kabupaten Nunukan resmi memiliki gedung PCR dan secara otomatis pemeriksaan sample Covid-19 dapat dilaksanakan sendiri,” kata Hj. Asmin Laura kepada Media, Senin (11/10).
Gedung PCR Nunukan dibangun dari bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang pelaksanaan proyeknya tanpa proses lelang dengan tanggal kontrak 24 Mei 2021 dan nilai kontrak sebesar Rp 1.731.700.000.
“Gedung Laboratorium PCR ini sekaligus sebagai kado terindah HUT Kabupaten Nunukan yang kini berusia 22 tahun,” ucapnya.
Laura menerangkan, RSUD Nunukan saat ini memiliki 2 unit PCR dan 1 unit PCR mobile yang masing-masing mesin dapat running pemeriksaan sebanyak 96 sample Covid-19 dengan waktu hanya dalam 3 jam.
Ketersedian PCR di Nunukan juga akan sangat membantu pemerintah daerah dalam pemeriksaan sampel para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dipulangkan dari Malaysia, terutama untuk PCR mobile yang bisa dibawa kemana-mana.
“Pesan saya kepada manajemen RSUD agar merawat PCR. Bantuan seperti ini tidak mudah mendapatkannya, prosesnya panjang,” bebernya.
Direktur RSUD Nunukan dr. Dulman dalam keterangannya menyatakan bahwa peralatan pemeriksaan PCR mengikuti standar kesehatan, begitu pula Sumber Daya Manusia tenaga medis yang disiapkan yang menangani laboratorium.
“Kita sudah siapkan tiga dokter Spesialis Patologi Klinik dan 10 orang tenaga kesehatan laboratorium,” terangnya.
Sebagai beranda terdepan NKRI, Kabupaten Nunukan sudah seharusnya miliki PCR untuk persiapan menyambut kedatangan kepulangan PMI secara besar-besaran oleh Malaysia di akhir tahun 2021.
Ratusan bahkan ribuan PMI yang nantinya pulang ke Nunukan, dapat terdeteksi dengan cepat apabila tertular Covid-19, berbeda dengan sebelumnya yang harus menunggu hasil pemeriksaan PCR sampai 2 minggu.
“Secara medis Nunukan sudah siap menerima kedatangan ribuan PMI, Kami juga sudah siapkan teknisi medis jika muncul kerusakan,” terangnya.
Khusus untuk pemeriksaan PMI di pelabuhan Nunukan, masih seperti diterangkan Direktur RSUD Nunukan ini, Pihaknya bisa menurunkan perangkat PCR mobile, namun persoalannya harus ada jaringan listrik yang mampu mengaktifkan mesin berkekuatan cukup besar.
Dulman meminta, dinas dan perkantoran di sekitar pelabuhan turut aktif membantu persiapan pemeriksaan PCR PMI nanti, terutama pada persedian jaringan listrik untuk mengoperasikan perangkat PCR mobile.
“Mesin PCR mobile ini sangat besar listriknya, makanya perlu bantuan kantor-kantor seperti PT Pelindo menyiapkan listrik,” harapnya. (BIAZ/DIKSIPRO)