NunukanRembuk Desa

Pemadaman Listrik di Sei Menggaris Semakin Tidak Terkendali

Tiga Unit Mesin Pembangkit Rusak, Satu Unit Tidak Normal

NUNUKAN ā€“ Giliran masyarakat Desa Srinanti, Kecamatan Sei Menggaris, Kabupaten Nunukan yang kali ini mengeluhkan terkait penerangan dari aliran listrik yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.

Disebutkan, listrik yang didistribusikan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kecamatan Sei. Menggaris saat ini lebih banyak dipadaman dibanding waktu menyalanya lantaran mesin pembangkit yang ada mengalami kerusakan.

Akibatnya, masyarakat di desa yang menjadi ibukota Kecamatan Sei. Menggaris ini harus rela merasakan gelap pada malam hari atau menggunakan penerangan tradisional seadanya. Sedangkan warga yang memiliki mesin pembangkit listrik mini masih lebih baik karena rumah mereka masih bisa terang walau konsekwensi harus mengeluarkan biaya ekstra untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digunakan. Ā 

Tidak hanya langsung seperti yang dialami masyarakat, keluhan kondisi listrik yang terjadi di Kecamatan Sei Meggaris ini juga disampaikan oleh aparatur pemerintahan kecamatan menyangkut kendala layanan yang harus mereka berikan kepada masyarakat.

Disebutkan, beberapa bulan terakhir, karena alasan kondisi mesin pembangkit yang tidak bisa dipaksakan penggunaaannya, PLN Sei Menggaris menerbitkan kebijakan untuk memadamkan listrik setiap tiga jam dalam sehari pada Ā masing-masing gardu.

Namun belakangan tanpa sosialisasi apapun, masa pemadaman bertambah panjang menjadi 6 jam dalam sehari. Bahkan akhir-akhir ini jadwal pemadaman tersebut sudah tidak terjadwalkan. Nyaris sepanjang waktu listrik di Sei Menggaris padam

Tidak hanya soal penerangan, kerusakan mesin pembangkit listrik di Desa Srinanti tersebut juga mengakibatkan pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga jadi terkendala lantaran mesin yang digunakan untuk mendistribusian air bersih tersebut juga tergantung pada fasilitas listrik.

ā€œUntuk mengatasi pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari, masyarakat terpaksa mengeluarkan biaya yang tidak kecil untuk membeli air bersih pada kendaraan tangki usaha penjualan air,ā€ terang seorang warga, Umar Bintang.

Umar Bintang yang juga merupakan salah seorang tokoh masyarakat di kecamatan ini berharap kondisi listrik di kecamatan mereka segera mendapat perhatian dari pemerintah untuk segera diatasi.

Dikonfirmasi terkait keluhan warga terhadap pelayanan listrik oleh PLN di Desa Srinanti, Rusdi selaku tenaga operator mesin pembangkit listrik di kecamatan tersebut membenarkannya.

Menurut Rusdi, kondisi tersebut lantaran dari 4 unit mesin pembangkit listrik yang ada, tiga unit lainnya dalam keadaan rusak dan tidak bisa digunakan karena ada spare part yang harus diganti namun hingga saat ini belum tersedia.

ā€œTinggal satu unit mesin pembangkit yang bisa dioperasikan. Itupun kondisinya cukup memprihatinkan dan tidak bisa digunakan maksimal. Makanya dilakukan pemadaman secara bergiliran,ā€ kata Rusdi.

Namun dirinya juga tidak menampik informasi dari warga yang menyebutkan bahwa jadwal pemadaman yang mereka lakukan saat ini juga sduah tidak bisa terkendali sesuai yang dijadwalkan.

ā€œKarena kondisi satu mesin pembangkit yang masih bisa dioperasikan juga dalam keadaan tidak normal lantaran oli yang sering naik hingga ke radiator,ā€ terang Rusdi

Kondisi mesin pembangkit seperti itu, lanjut Rusdi, tentunya tidak bisa dipaksakan untuk dioperasikan secara lancar. Akibatnya, penerapan jadwal pemadaman listrik untuk masyarakat juga tidak bisa diatur secara baik. (PND/DIKSIPRO)  

Komentar

Related Articles

Back to top button