
NUNUKAN – Desa Balansiku di Kecamatan Sebatik Induk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang disebut-sebut sebagai salah satu desa yang berkembang cukup pesat pasca didefenitifkan, ternyata memiliki nama sebutan lain. Yakni Desa Emas.
Sebutan tersebut memang bukan menunjukkan desa ini sebagai daerah penghasil tambang emas atau apapun yang berhubungan dengan logam mulia berharga tersebut.
Namun hanya sebagai akronim penggabungan empat huruf E, M, A, S yang merupakan singkatan empat kata untuk memberi gambaran kondisi desa tersebut.
Ditemui diksipro.com di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Kepala Desa (Kades) Balansiku, H. Firman menguraikan makna satu demi satu dari rangkaian huruf itu.
Huruf E, menurut H. Firman, mewakili kata Efisien yang dimaksudkan untuk menjelaskan komitmen Pemerintahan Desa di bawah kepemimpinan yang efisien dalam menggunakan anggaran desa dalam program pembangunannya.
“Selaku penentu kebijakan dalam penggunaan anggaran desa, baik yang bersumber dari DD ataupun ADD, saya selalu mengefisienkannya pada prioritas pembangunan yang berpihak pada kebutuhan masyarakat banyak,” tegasnya.
Berikut, dengan usia desa yang memasuki tahun ke-10 pada tahun 2021 ini, Desa Balansiku yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Tanjung Karang, telah berhasil menempatkan posisinya sebagai desa mandiri. Huruf M dari kata mandiri itulah yang kemudian digunakan untuk akronim kedua.
Status desa mandiri ini diperoleh Balansiku berdasar hasil penilaian tim dari Kementrian Desa pada tahun 2020 dan penganugerahannya ditetapkan pada tahun 2021.
Setelah dimekarkan dari Desa Tanjung Karang pada tahun 2010, Balansiku masih menjadi salah satu desa di Kabupaten Nunukan yang cukup tertinggal. Setelah menerima dan mengelola Dana Desa yang digulirkan pada tahun 2015, Desa Balansiku langsung ‘tancap gas’ untuk bangkit mengejar ketertinggalannya.
Hanya dalam waktu satu tahun, atau tepatnya pada tahun 2016, Desa Balansiku sudah menjadi desa berkembang.
“Dua tahun kemudian, pada tahun 2018 juga berdasar hasil penilaian dari Kementrian Desa, Desa Balansiku masuk dalam kategori desa maju,” kata Kepala Desa yang lebih akrab dengan nama sapaan H. Pire ini.
Huruf A yang berada pada urutan ketiga dari kata EMAS, masih menurut H. Firman diambil dari akronim kata Aman. Kata yang dimaknai sebagai cita-cita seluruh perangkat desa bersama masyarakat dalam menciptakan kestabilan keamanan di desa mereka.
“Terciptanya rasa aman tentunya menjadi keinginan semua pihak. Dengan terciptanya rasa tersebut maka Desa Balansiku menjadi tempat yang memberi kebebasan masyarakat dalam berusaha untuk meningkatkan taraf hidupnya,” tegas Firman.
Huruf S yang menjadi penutup dari kata EMAS tadi, mewakili kata Sejahtera yang merupakan upaya Desa Balansiku menuju masyarakat sejahtera melalui pola pembangunan yang diselenggarakan pemerintahan maupun program pembinaan Sumber Daya Masyarakat (SDM).
Diantara contoh pembinaan SDM yang dilakukan, melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada kelompok tani dan nelayan agar dapat maju dan berkembang sesuai bidang usahanya masing-masing.
Upaya peningkatan SDM yang dilakukan secara berkala, menurut Firman agar berbagai potensi yang ada di Desa Balansiku dapat dikelola secara baik untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. (PND/DIKSIPRO)