InternasionalPendidikan

Hasil Tes Antigen 3 Pelajar Repatriasi Dinyatakan Reaktif

Bahrullah : “Bisa jadi Cuma karena kelelahan,”

NUNUKAN – Hasil Rapid Test Antigen reaktif ditemukan pada 3 dari 148 pelajar repatriasi dari Malaysia yang tiba di Nunukan Rabu (9/2/2022).

Di tempat penampungan sementara, di Rusunawa yang berlokasi di RT. 07 Kelurahan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, ketiganya ditempatkan pada kamar terpisah dari rekan-rekannya yang lain.

Begitu dikatakan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan, dr. Bahrullah setelah dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatan para pelajar repatriasi tersebut beberapa saat setelah tiba di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan dari Tawau, Malaysia.

Namun dijelaskan Bahrullah, hasil reaktif dari pemeriksaan Antigen yang dilakukan hanya merupakan skrining awal. Gejala flu dan menurunnya stamina ketiga pelajar dimaksud bisa saja karena kelelahan akibat perjalanan dari Tawau ke Nunukan yang menumpang salah satu kepal reguler rute Tawau – Nunukan yang cukup melelahkan.

“Penanganan selanjutnya, masih menunggu hasil pemeriksaan PCR di laboratorium RSUD Nunukan untuk menentukan langkah penanganan berikutnya,” kata Bahrullah.

Disebutkan tiga pelajar Indonesia yang mengikuti program patrisiasi melalui ‘pintu masuk’ Nunukan yang terdeteksi reaktif berdasar hasil Rapid Test Antigen tersebut terdiri dari 1 pelajar pria dan 2 orang pelajar wanita.

Sehari sebelumnya, Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Nunukan Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Pol, F.J. Ginting, Amk. S.H., M.H. memastikan, para pelajar repatriasi tersebut sebelum diberangkatkan dari Tawau ke Nunukan sudah menjalani swab PCR di Tawau. Hasil pemeriksaan dimaksud, seluruh pelajar dinyatakan negatif Covid-19.

“Bahkan informasi dari Konsulat RI di Tawau, sebelum diberangkatkan ke Nunukan para pelajar itu telah mendapatkan Vaksin Covid–19 dosis 1 saat masih berada di Malaysia,” terang Ginting.

Namun, menyesuaikan dengan Standar Operasional Pelayanan (SOP) terhadap pelaku perjalanan dari luar negeri, setiap kedatangan orang tetap akan dilakukan Swab Antigen kemudian dilakukan Swab PCR.

Dijelaskannya, pengetatan protokol kesehatan tetap dilaksanakan pada siapapun yang baru datang dari luar negeri guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Jika hasil Swab antigen para pelajar itu ada yang reaktif maka akan dipisahkan dari yang non reaktif. Mereka akan ditangani oleh Kantor KKP untuk dibawa ke RSUD Nunukan melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” terang Ginting.

Sejatinya, para pelajar repatriasi dari Malaysia ke Indonesia kali ini sebanyak 161 pelajar. Namun menurut salah seorang tenaga pendamping dari Comunity Learning Center (CLC), Syamsul Adil, sebanyak 13 pelajar tertunda keberangkatannya karena ada persyaratan administrasi yang harus dituntaskan terlebih dahulu.

“Ada beberapa persyaratan administrasi yang belum sempat tuntas sehingga ada beberapa orang belum bisa berangkat bersama teman-temannya,” terang Syamsul.

Dipastikan, persyaratan yang belum tuntas dimaksud bukan permasalahan yang terlalu besar dan dapat dituntaskan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

“Besok atau lusa, yang tertunda keberangkatannya itu akan menyusul rekan-rekannya yang sudah tiba di Nunukan,” terang Syamsul Adil. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button