HukumNunukan

Keterlambatan Rilis Informasi Kasus Karena Kebutuhan Pengembangan

Kapolres : “Jangan diasumsikan akan ditutup-tutupi atau 'dimainkan',"

NUNUKAN – Kapolres Nunukan, Ricky Hadiyanto memastikan tentang kebutuhkan waktu lebih lama untuk ekspose atau rilis informasi penanganan hukum pada kasus-kasus tindak kriminal, bukan dimaksudkan untuk menutup-nutupi atau akan ada ‘permainan’ disebaliknya.

Hal tersebut, lebih kepada upaya pengembangan kasus demi keberhasilan tindak lanjut penanganannya. Apalagi terhadap kasus-kasus yang diduga kuat melibatkan lebih banyak pelaku dari yang yang sudah berhasil diamankan pihak kepolisian.

“Misalnya pada kasus peredaran narkoba, perdagangan orang atau kasus lainnya yang dimungkinkan melibatkan lebih dari satu orang pelaku yang belum terindetifikasi atau belum tertangkap,”

Alasannya, jika perkara yang terjadi terekspos lebih cepat sedangkan pengembangannya belum tuntas, dikhawatirkan ‘skenario’ pengembangan kasus yang akan dilakukan pihak kepolisian akan terganggu dan pelaku atau barang bukti lain keburu ‘menghilang’.

Ricky mencontohkan diantara kasus terdekat, terungkapnya upaya penyelundupan narkoba golongan 1 jenis Sabu sebanyak 500 gram yang dibawa seorang pria masuk dari Malaysia pada

akan dikirim dari Nunukan menuju Pare-Pare, Sulawesi Selatan yang terjadi pada tanggal 17 Desember 2022 lalu.

“Dari awalnya hanya mengamankan dua orang wanita pelaku, anggota kita (Unit Reskoba dan Sat Intel Polres Nunukan) akhirnya berhasil mengamankan anggota jaringannya sebanyak…orang yang pengembangan kasusnya dilakukan hingga ke Pare-Pare, Sulawesi Selatan.

Pernyataannya ini disampaikan Kapolres Nunukan di hadapan sejumlah tokoh masyarakat di wilayah Kecamatan Nunukan Selatan dalam sebuah pertemuan yang diberi nama Jum’at Curhat, (30/12/2022), yang tujuannya agar masyarakat memahami alasan kasus yang ditangani terlambat untuk disampaikan secara terbuka kepada khalayak umum hingga tidak menimbulkan asumsi yang keliru di tengah masyarakat.

Tidak hanya menjawab pertanyaan masyarakat, masih seperti dikatakan Ricky, kerap pihaknya juga terpaksa harus mengelak dari tuntutan wartawan yang ingin memoperoleh informasi terkait untuk materi pemberitaan.

“Kami memahami kebutuhan teman-teman wartawan itu termasuk pertanyaan masyarakat. Tapi harap dipahami juga tuntutan tugas kepolisian dalam melakukan pengembangan kasus secara maksimal,” ucap Ricky lagi.

Pertemuan Jum’at Curhat yang digelar Kapolres saat ini dimaksudkan untuk menjaring masukan-masukan secara langsung dari masyarakat terkait kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di lingkungan terdekat masing-masing.

“Jika ada kinerja kepolisian yang harus kami benahi atau ditingkatkan, kami akan melakukannya. Demikian juga jika ada masalah yang harus segera kami tindaklanjuti. Masyarakat jangan segan-segan untuk memberikan informasi,” kata Ricky.

Namun harus dipastikan bahwa masukkan yang akan disampikan masyarakat harus disepakati terlebih dahulu merupakan satu visi dan misi yang mengarah kepada kebaikan sesui koridor hukum yang berlaku. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button