Nunukan

Waspadai!, Sayur Asal Malaysia Mengandung Residu Pestisida

NUNUKAN – Sebagai masyarakat yang berada di daerah perbatasan negara dengan Malaysia, warga Nunukan tidak terlepas dari mengkonsumsi juga berbagai jenis sayur yang dipasok dari negara tetangga terdekat tersebut. Karena tidak sedikit pengusaha pemasok komoditi sayuran dari Malaysia mengedarkan berbagai jenis sayur yang didatangkan pada pasar-pasar tradisional di Nunukan.

Namun yang harus menjadi perhartian masyarakat di daerah ini, umumnya sayur yang didatangkan dari Malaysia tercemar oleh bahan kimia, seperti residu pestisida, mikotosin logam berat yang dapat mengganggu Kesehatan.

Diketahui bahwa pestisida dapat meracuni manusia atau hewan ternak melalui mulut, kulit dan pernafasan. Sering tanpa disadari bahan kimia beracun tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit yang mendadak dan mengakibtkan keracunan kronis.

Seseorang yang menderita keracunan kronis ketahuan setelah selang waktu yang lama. Setelah berbulan atau bertahun. Keracunan kronis akibat pestisida saat ini paling ditakuti. Karena efek racun dapat bersifat karsiogenic (Pembentukan jaringan kanker pada tubuh), mutagenic (kerusakan genetic untuk generasi yang akan datang) serta teratogenic (kelahiran anak cacat dari ibu yang keracunan).

Mengntisipasi hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan melakukan pengawasan pada pasar-pasar yang ada di Nunukan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Pengawasan yang dilakukan dengan mengambil sampel untuk pengujian pangan segar asal tumbuhan yang digelar pada Kamis, 28 Maret 2024.

Pengawas Mutu Hasil Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Eka Retna Ambarwati mengatakan pengambilan sampel yang dilkukan untuk memastikan pangan segar di Nunukan bebas dari cemaran kimia, seperti residu pestisida, mikotoksin logam berat yang dapat menggangu kesehatan.

“Hari pertama pengambilan sampel ini dilakukan di pasar tradisional Inhutani. Kami mengambil sebanyak lima belas sampel sayuran untuk diuji residu pestisida, mikotoksin logam berat,” kata Eka.

Sampel sayur yang diambil tidak hanya hasil panen para petani lokal namun juga sayur-sayur yang didatangkan dari Kota Tawau, Malaysia.

Hasil uji sampel yang dilakukan oleh pengawas mutu hasil pertanian, lanjut Eka, pada pangan asal Malaysia positif menggandung residu pestisida. Di antaranya pada sayur buncis, sedangkan pangan sayuran dalam negeri aman tidak mengandung residu pestisida atau tidak tercemar.

“Agar tidak berbahaya dikonsumsi sebaiknya dicuci harus besih, atau dapat juga menggunakan sabun pencuci buah atau sayur agar zat pestisidanya hilang,” jelasnya.

Selain itu, kata eka, biasanya sampel yang positif pihaknya akan langsung melakukan pembinaan kepada pelaku usaha untuk menelusuri ke petaninya. Namun karena ini produk luar, sehingga mereka juga mengalami kesulitan untuk melakukan pembinaan secara langsung. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button