Waspada, Agustus 2021 Kasus Covid di Nunukan Memuncak
Aris : "Lonjakan di Bulan Juli baru permulaan"
NUNUKAN – Kendati lonjakan angka tertinggi kasus Covid di Nunukan terjadi pada bulan Juli tahun 2021 ini, namun angka tersebut belum merupakan angka puncak. Peningkatan kasus Covid di Nunukan masih akan bertambah dengan angka puncak diprediksi terjadi di bulan Agustus mendatang.
Demikian terungkap pada rapat koordinasi yang digelar Pemkab Nunukan dalam menyikapi tercatatnya daerah ini sebagai wilayah yang harus memberlakukan kebijakan PPKM Level 4, Senin (26/7).
Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Nunukan Hj. Asmin laura Hafid, SE.,MM.,Ph.D saat itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan, Aris Suyono menyampaikan dugaan puncak kasus Covid di Nunukan akan terjadi pada bulan Agustus berdasar sejumlah indikasi data yang sangat mendukung.
“Sebelum ini, angka tertinggi kasus Covid di Nunukan terjadi pada Bulan Desember 2020 dan Januari 2021. Namun pada bulan Juli 2021 terjadi lonjakan kasus yang sangat drastis,” papar Aris Suyono.
Namun dijelaskan oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Nunukan ini, kenaikan jumlah kasus yang terjadi pada Bulan Juli 2021 baru sebagai permulaan terjadi kenaikan angka kasus. Puncaknya akan terjadi di Bulan Agustus 2021.
Asumsi ini didasarkan Aris Suyono melalui perkembanagn kasus Covid dari bulan ke bulan dan perkembangan kasus pada Pulau jawa dan Pulau Bali. Biasanya, periode penyebaran terjadi setelah 1 bulan Pulau Jawa dan Bali meningkat.
“Setelah terjadi puncak kasus di Pulau Jawa dan Bali, maka satu bulan kemudian puncak kasus juga akan terjadi pada daerah-daerah di luar Jawa dan Bali,” kata Aris Suyono.
Melaporkan perkembangan kasus komulatif kasus Covid-19 di Kabupaten Nunukan, dikatakan Aris Suyono bahwa totalnya sudah mencapai 2923 kasus dengan angka kematian sebesar 1,54 %.
Jumlah angka kmatian ini memang masih rendah dibanding dengan angka Propinsi Kalimantan Utara bahkan angka nasional. Namun harus menjadi catatan, bahwa kasus aktif di Kabupaten Nunukan masih terlalu tinggi dibanding keduanya. Nunukan telah mencatat 32 % kasus aktif, Propinsi Kalimantan Utara mencatat 21 % kasus aktif dan Secara nasional kasus aktif hanya 18 %.
Yang harus diperhatikan, dari seluruh kasus aktif di kabupaten Nunukan, 80 % diantaranya merupakan ‘kontribusi’ dari orang yang sebelumnya tanpa gejala atau gejala ringan. Orang dengan gejala sedang dan berat berkisar antara 10 sampai 15 %. Sedangkan 5 % diantaranya menjadi kritis.(PND/DIKSIPRO)