Tiga Satu Film ‘Menyentil’ Nunukan Lewat YouTube
Foto : Salah satu momen di Segmen Sebatsss bersama Narasumber Tiga Satu Film
NUNUKAN – Situs Youtube menjadi salah satu platform digital yang sangat menjanjikan untuk menambah pundi-pundi rupiah saat ini.
Karena menjanjikan, platform digital layanan berbagi video ini dimanfaatkan para konten kreator sejak beberapa tahun belakangan. Bahkan, nyaris seluruh kalangan pesohor di dunia video kreasi telah terjun dan berkarya melalui platform milik Google ini.
Selain harapan menjadi pundi-pundi rupiah, untuk menyampaikan informasi dengan kreasi video juga cukup baik dilakukan melalui Platform satu ini. Hal itu pula yang mendorong Hendy Yanuar P bersama rekan-rekannya pemuda Kabupaten Nunukan untuk menciptakan karya-karya video menggunakan platform ini.
Melalui akun Tiga Satu Film, Hendy Yanuar memerakarsai konten-konten yang terbilang unik berupa sentilan terhadap kegiatan yang dinilai menyimpang dari sisi aturan hukum, sosial, ekonomi maupun kebudayaan di Kabupaten Nunukan dan dikemas dalam bentuk komedi.
Platform Youtube menjadi pilihan untuk berkreasi, diterangkan oleh Hendy karena Youtube menyajikan tampilan konten menggunakan medium audio dan visual. Sehingga pemirsa bisa menikmati kreasi kontennya dengan tampilan yang diharapkan dapat menghibur.
Kapada diksipro.com Hendy sapaan akrab Pemrakarsa Tiga Satu Film ini mengatakan, Tiga Satu Film merupakan akun Youtube yang berdiri sejak 6 April 2016, namun baru saja aktif dan konsisten membuat video di Nunukan awal 2019.
Dijelaskannya awal kali membuat konten youtube, proses produksi terasa sangat berat dan ribet sekali. Mulai menyiapkan narasumber untuk janjian, syuting, editing, dan posting. Pasalnya, semua itu dilakukannya sendirian. Hal itu berjalan selama setahun mulai dari 2019 hingga 2020. Tahap jatuh bangun turut dialami dalam setiap proses pengerjaan kontennya.
“Tahun berikutnya, saya mulai menggandeng teman yang pemikirannya satu frekuensi, nyambung, gokil dan kompak. Ada tiga orang teman yang menjadi bagian dari tim. Ada Andi Aliyadi, Ilham Hambalee dan Rizki Prasetio alias Ki Gondrong Sewu,” ungkap Hendy.
Tujuan awal Tiga Satu Film, justru ingin membuat sinematografi film-film pendek tentang Nunukan. Tujuannya ingin terus memperkenalkan Nunukan dikancah nasional.
Namun seiring berjalannya waktu, Tiga Satu Film mulai mengubah haluan untuk mengenalkan warna-warni Nunukan melalui genre komedi nan kritis dengan metode berdiskusi dan debat ringan bersama rekan tim. Bahkan mengundang narasumber jika memang diperlukan.
Dikatakan pula, Konten SEBATSSS (Sebatang Rokok Membahas Semua Soal Sosial) menjadi Segmentasi yang saat ini menjadi konten unggulannya. Dengan adanya konten sebatsss ini pemirsa diajak untuk berfikir bersama atas permasalahan apa yang telah terjadi di nunukan. Khususnya masalah sosial, ekonomi yang bisa dianggap berpengaruh sekali terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat Nunukan.
“Sejarahnya sangat sederhana, biasanya kalau Bapak-bapak atau orang dewasa lainnya ngobrol itu rata-rata ngobrolnya sambil merokok. Pembahasan ada yang berbobot ada juga yang hanya bergurau. Dari situlah Tiga Satu mulai mengadaptasi kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat pada umumnya,” ungkap pelopor akun Tiga Satu Film ini.
Semua dilakukan dengan tidak menyerang pihak manapun atau bermaksud jahat, baik itu masyarakat umum ataupun pemerintah. Melalui konten yang disajikan, Tiga Satu Film hanya ingin menyampaikan pendapat atau opini pribadi atas apa yang terjadi di Nunukan. Hendy berharap segmen sebatsss ini bisa menjadi alarm, atau sekedar pengingat manakala ada sesuatu yang tidak benar dan harus segera diluruskan.
“Tiga Satu Film akan terus menggarap konten video tentang kesenian, profesi dan hal-hal unik lainnya di Kabupaten Nunukan termasuk dinamika sosial atau isu permasalahan sosial yang ada di masyarakat,” pungkasnya. (SYA/DIKSIPRO)