Tahun 2025 Sampah di Nunukan Ditargetkan Berkurang 30 Persen
DLH Gelar Aksi Kumpul Sampah di Gadis 1

NUNUKAN – Tahun 2025 mendatang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan menargetkan sampah di Kabupaten Nunukan akan berkurang hingga 30 persen dari yang dihasilkan saat ini.
Sekretaris DLH Kabupaten Nunukan Freddyanto Gromiko menyebutkan antara lain langkah yang akan dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah dengan memaksimalkan pengelolaan bank-bank sampah mobile lalu menyerukan kepada masyarakat berpartisipasi aktif di dalamnya.
“Akan dilakukan semacam gerakan seruan kepada masyarakat agar memilah jenis-jenis sampah yang dapat didaur ulang lalu menyetorkannya kepada bank sampah. Sehingga yang dibuang ke tempat-tempat sampah merupakan sampah residu,” kata Freddiyanto.
Selain membantu mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dipastikan Freddyanto masyarakat juga akan mendapat nilai tambah dari aktifitas tersebut. Karena sampah yang disetorkan akan dikonversikan dalam bentuk rupiah.
Pejabat Sekretaris pada DLH Kabupaten Nunukan membenarkan keberadaan sejumlah bank sampah yang tersedia pada beberapa titik pada beberapa wilayah di Nunukan. Baik yang dikelola masyarakat maupun oleh DLH Kabupaten Nunukan sendiri. Namun diakui sarana tersebut belum termanfaatkan secara optimal.
Disebutkan beberapa Bank Sampah yang ada di Nunukan, di antaranya di Depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan, daerah Mamolo serta ada di TPA Sei Bilal. Termasuk di antaranya Bank Sampah mobile milik DLH.
“Memang harus dilakukan semacam gerakan ‘jemput bola’ dengan memaksimalkan pengoperasian bank sampah mobile. Tidak saja di lingkungan pemukiman penduduk bahkan juga di titik-titik perkantoran dan sekolah,” tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan Freddyanto Gromiko di sela kegiatan kumpul sampah yang dapat didaur ulang, yang digelar di lingkungan perkantoran Gabungan Dinas (Gadis) 1 di Jl Ujang Dewa, Jum’at (24/2/2023) lalu.
Dalam kegiatan yang masih memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang sejatinya diperingati setiap tanggal 21 Februari setiap tahunnya ini, DLH sebelumnya menyampaikan kepada seluruh pegawai maupun tenaga honorer yang bekerja di lingkungan perkantoran Gadis 1 membawa sampah yang dapat di daur ulang dari rumah masing-masing. Pada aksi yang disebut sebagai kegiatan percontohan mengajak masyarakat peduli dengan sampah di lingkungannya masing-masing tersebut, berhasil terkumpulkan sampah daur ulang sebanyak 480,8 kilogram.
Di antara jenis sampah daur ulang yang terkumpulkan, berupa sampah kertas, kardus serta botol plastik akan dibawa ke bank sampah terdekat. Diimbau masyarakat juga dapat menampung atau menjual sampah yang telah mereka pilah ke bank-bank sampah yang disebutkan tadi. Sedangkan untuk jenis sampah organik dapat dijadikan kompos.
“Sampah yang dibuang ke TPS hanya sampah-sampah residu yang sudah tidak bisa diolah, dimanfaatkan atau dijual kembali, sehingga ini juga membantu beban TPA, itu yang menjadi target pemerintah sekarang,” ungkap Freddy.
“Senada dengaan tema HPSN tahun ini ‘Tuntas Mengolah Sampah Untuk Kesejahteraan Masyarakat’ nantinya tidak hanya soal lingkungannya yang menjadi baik dan bersih, tapi masyarakat juga akan mendapat cuan hasil dari konversi sampah pilahan yang mereka jual ke Bank Sampah,” tambahnya. (DEVY/DIKSIPRO)