NunukanPendidikan

SMAN 2 Nusa, Solusi Kebijakan Zonasi Untuk Nunukan Selatan

Tapi Masih Kekurangan Tenaga Guru

NUNUKAN – Keberadaan Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Nunukan Selatan (SMAN 2 Nusa), telah menjadi jawaban atas kegelisahan siswa-siswi lulusan SMP yang berdomisili di Kecamatan Nunukan Selatan terhadap keinginan meneruskan pendidikan ke sekolah tingkat SMA berstatus negeri.

Selama sistem zonasi pendidikan diterapkan, siswa lulusan SMP yang tinggal di Kecamatan Nunukan Selatan menjadi ‘korban’ zonasi lantaran belum ada SMA berstatus negeri di wilayah kecamatan mereka.

Jika masih ingin meneruskan pendidikan, maka pilihannya adalah mengikuti pendidikan pada sekolah tingkat SMA berstatus swasta.

“Benar, keberadaan sekolah kami telah menjadi ‘pengurai’ dan bagian dari solusi mengatasi sistem Zonasi penerimaan siswa baru di sekolah tingkat atas yang berstatus negeri di Kecamatan Nunukan Selatan,” terang Kepala SMAN 2 Nusa, Mardaniah.

Setidaknya, sekolah ini dipastikan sudah dapat mengakomodir siswa lulusan SMP -khususnya- dari wilayah Nunukan Selatan, meliputi Desa Teritip, Desa Lancang, Desa Mamolo hingga sebagian wilayah Perumahan KPN yang tertolak masuk di SMAN 1 Nunukan, SMAN 2 Nunukan dan SMAN 1 Nunukan Selatan.

Dengan kehadiran SMA Negeri 2 Nusa, lanjut Mardaniah, siswa lulusan SMP di Kecamatan Nunukan Selatan sudah tidak lagi ‘melirik’ sekolah lanjutan negeri yang ada di wilayah perkotaan.

“Sekolah ini sudah menjadi alternatif pertama para siswa lulusan SMP yang tinggal di Kecamatan Nunukan Selatan,” tegasnya.

Memasuki tahun ketiga, sekolah yang yang mulai menerima peserta didik baru pada tahun ajaran 2020/2021 ini saat ini telah memiliki jumlah siswa sebanyak 317 orang hingga per tanggal 3 Agustus 2022 lalu.

Jumlah tersebut meliputi 12 kelas siswa mulai dari kelas 10, kelas 11 dan kelas 12. Artinya, alumni yang akan lulus dari sekolah ini merupakan siswa angkatan pertama kelulusannya.

Sebagai sekolah yang menjadi tumpuan harapan siswa lulusan SMP di Kecamatan Nunukan Selatan mengenyam pendidikan di sekolah negeri, diakui SMAN 2 Nunukan Selatan mengalami kekurangan SDM tenaga guru maupun tenaga kependidikan lainya.

Dengan jumlah 317 siswa yang dimiliki saat ini, SMAN 2 Nunukan Selatan hanya didukung oleh 18 tenaga guru. Dua orang di antaranya masih berstatus Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan hanya 8 orang di antaranya yang berstatus sebagai ASN.

Kondisi tersebut diakui sangat jauh dari kata cukup. Apalagi, esensi sebuah sekolah bukan hanya adanya tenaga guru tapi ada juga yang disebut tenaga kependidikan yang sangat mendukung proses pembelajaran di sekolah.

“Proses pembelajaran yang standar di sekolah agar berjalan baik semua kebutuhan SDM mestinya harus dilengkapi,” ujarnya.

Untuk mengatasi kondisi kurangnya tenaga guru tersebut, sejauh ini disiasati dengan memberdayakan tenaga-tenaga yang sudah ada. Misal saja, Wakil Kepala Sekolah yang diberdayakan menjadi Wali Kelas.

Bahkan di sekolah ini masih ada bidang studi yang belum tersedia tenaga gurunya, yakni bidang studi Ekonomi. Atau terjadi kekurangan tenaga guru pada bidang studi Matematika. Sehingga satu guru bidang studi matematika tersebut harus mengajar di 12 kelas siswa.(FAHMI/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button