NasionalNunukan

Ke Nunukan, Menteri Perikanan dan Kelautan Kunjungi Mamolo

Trenggono : “Harus dijadikan daerah industri rumput laut,”

NUNUKAN – Potensi komoditas rumput laut di Kabupaten Nunukan mendapat perhatian dari Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), Sakti Wahyu Trenggono. Karenanya, Kamis (30/3/2023), pada kunjungan kerjanya ke wilayah Kalimantan Utara, Trenggono menyempatkan datang ke Nunukan untuk melihat langsung usaha budidaya rumput laut yang dikembangkan masyarakat di daerah ini.

Didampingi Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Yansen Tipa Padan dan Bupati Nunukan Asmin Laura, rombongan MKP diarahkan mengunjungi  pengembangan usaha budidaya rumput laut oleh masyarakat di daerah Mamolo, Kecamatan Nunukan Selatan.

Memastikan prospek usaha rumput laut di Nunukan setelah melihat langsung kondisi di lapangan, Trenggono yang resmi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada Desember tahun 2020 lalu ini menilai Nunukan harus dipersiapkan sebagai daerah industri pengolahan rumput laut agar memiliki daya saing di dunia industri.

“Daerah ini harus dipersiapkan menjadi sebuah kawasan industri pengolahan rumput laut. Penataan yang harus dilakukan dimulai dari proses membentang hingga panen kering. Agar rumput laut yang keluar dari Nunukan sudah menjadi material yang memiliki nilai tambah lebih tinggi,” ujar Trenggono.

Selain itu, dengan adanya pengembangan industri budidaya rumput laut, lanjut Trenggono,  akan berdampak pada tumbuhnya lapangan kerja di Nunukan.

Trenggono yang sebelumnya adalah Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) ini mengilustrasikan, jika produksi rumput laut di Nunukan mencapai 36 ribu ton per tahun dengan asumsi nilai rupiah mencapai Rp720 miliar, untuk tiga kali putaran akan ada uang sebesar Rp 2 triliun lebih beredar di Nunukan.

Tidak hanya terhadap rumput laut, pada kunjungannya kali ini,  Trenggono juga memberikan dorongan agar pengembangan usaha perikanan dan kelautan di Nunukan juga dilakukan terhadap usaha budidaya tradisional lainnya. Misalnya udang dan ikan bandeng.

“Sehingga, masing-masing ada zonanya. Zona rumput laut, zona udang, kepiting, juga ikan bandeng di Nunukan,” ujarnya.

Usai melakukan peninjauan, Menteri Kelautan dan Perikanan RI ini juga menyerahkan bantuan sarana dan prasarana, berupa tali bentangan, tali pondasi, bibir serta pelampung rumput laut kepada sejumlah nelayan pembudidaya rumput laut di wilayah itu.

Khusus terhadap usaha pembibitan, bantuan senilai Rp 28 juta diberikan kepada masing-masing dari 10 kelompok petani pembudidaya. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button