Foto : Pertemuan Gapoktan Titian Pelangi dengan PT. SS yang difasilitasi Dinas Pertanian
NUNUKAN – Wacana Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Titian Pelangi, Kelurahan Nunukan Tengah untuk memanfaatkan sisa produksi padat tandan buah kosong kelapa sawit milik PT. Sempurna Sejahtera (SS) untuk diolah menjadi bahan pupuk organik ternyata mendapat respon sangat positif dari pihak perusahaan.
Selain karena memiliki kemampuan sangat baik dalam hal meningkatkan hasil produksi pertanian, sisa produksi padat tandan buah tersebut sama sekali memang belum termanfaatkan.
Dukungan PT. SS Nunukan terhadap perkembangan bidang pertanian tersebut ditegaskan langsung oleh Humas dan GA PT. Sampurna Sejahtera, Anang Iswanto dalam pertemuan dengan Gapoktan yang difasilitasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan.
“Kami (PT. SS) sangat mendukung jika ada pihak yang berminat memanfaatkan sisa produksi tersebut. Apalagi untuk kepentingan petani meningkatkan produksinya,” tegas Anang.
Tidak sekedar memperbolehkan, dia juga memastikan akan mempermudah prosedur pengambilan sisa produksi padat tandan buah kosong atau dikenal juga dengan sebutan jajangan kosong tandan buah sawit itu nanti dari pabrik.
Gapoktan cukup mengisi formulir yang disediakan perusahaan yang tujuannya mengantisipasi anggapan negatif dari pihak yang belum memahami simbiosis mutualisme dari kegiatan itu nanti.
“Tapi sarana transportasi untuk pengangkutan dari lokasi perusahaan menuju lokasi tujuan, kami belum bisa membantu,” tegas Anang dengan alasan keterbatasan armada angkut yang dimiliki dan konsekuensi biaya operasional yang ditimbulkan.
Namun demikian pejabat Humas dari PT. SS ini sempat memberikan ide sebagai solusi terkait perhitungan ekonomis dengan alat angkut ini. Adalah melakukan kerjasama dengan pemilik truk angkutan yang mengantarkan pasokan Tandan Buah Segar (TBS) ke perusahaan.
Memanfaatkan sisa produksi tandan buah kosong kelapa sawit milik PT. SS tersebut berawal dari keprihatinan Gapoktan Titian Pelangi terhadap ketersediaan pupuk yang dibutuhkan umumnya para petani di Nunukan.
Seperti yang dikatakan Ketua Gapoktan Titian Pelangi, Agus Leppang keluhan petani yang kesulitan mendapatkan pupuk sangat tinggi. Tapi ketersediaan sarana dalam meningkatkan produksi pertanian ini sangat terbatas.
Upaya Gapoktan mengatasi keluhan para petani dengan mencoba memproduksi pupuk organik dengan memproduksi pupuk kompos, menurut Agus terkendala pada tenaga persediaan bahan baku dan peralatan mekanis yang dibutuhkan.
“Terutama sekali dalam hal ketersediaan bahan baku, kami sangat terbatas,” tegas Agus.
Itu sebabnya, bantuan dari PT. SS yang siap memberikan sisa produksi tandan buah kosongnya menjadi angin segar bagi para petani dalam hal memenuhi kebutuhan pupuk mereka.
Mendampungi Agus Leppang, Sekretaris Gapoktan Titian Pelangi Taufik Johan menegaskan diliriknya sisa produksi tandan buah kosong kelapa sawit milik PT. SS tersebut selain karena belum dimanfaatkan oleh pihak perusahaan juga pertimbangan keberadaan lokasi pabrik terdekat yang tentunya sangat efisien dalam hal biaya angkut.
“Diyakini, jika kerjasama yang akan dilakukan nanti terjalin baik, pemenuhan kebutuhan pupuk tentunya tidak hanya pada kelompok-kelompok tani binaan Gapoktan Titian Pelangi saja tapi ditargetkan untuk para petani secara luas di Kabupaten Nunukan,” terang Taufik.
Gembira atas hasil pertemuan pertama yang difasilitasi ini, Kepala Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi S. Hut. M. AP mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Gapoktan Titian Pelangi maupun respon dari pihak PT SS dalam pemanfaatan sisa produksi tandan buah kosong kelapa sawit tersebut.
Menurut pejabat ini, khususnya terkait masalah perkembangan pertanian di daerah seyogyanya tidak semata-mata dipikirkan oleh dinas di pemerintahan saja tapi perlu inisiatif, kreatifitas dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak.
“Dari kesepahaman awal pada pertemuan ini, yang kami nilai memberi hasil positif, Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan akan terus memberikan dukungan,” tegas Masniadi.
Antara lain dukungan dimaksud, lanjut pejabat ini, pihaknya akan terus mengawal kesepahaman yang telah dicapai hingga terwujudnya realisasi kerjasama yang akan terbangun. (PND/Diksipro)