AdvSeni & Hiburan

Pemuda Tidung Kenalkan Seni dan Budaya Mereka

NUNUKAN – Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Pergerakan Pemuda-Mahasiswa Rumpun Tidung (Gadamaruti) Kabupaten Nunukan mempunyai cara tersendiri dalam mengenalkan kesenian suku Tidung kepada masyarakat dan generasi muda masa kini.

Caranya, menggelar sejumlah kegiatan lomba dan launching Kampung Cerita yang dilaksanakan Senin (22/3) hingga 8 April 2021 nanti. Kegiatan yang dipusatkan di Jalan Sei Bilal, RT. 13 Kelurahan Nunukan Barat atau tepatnya di Taman Pelangi Kampung Cerita itu dilakukan untuk mengenalkan kembali kesenian maupun adat dan budaya suku Tidung yang pernah ada.

Salah seorang tokoh pemudanya, Heryson menjelaskan, kegiatan tersebut rencananya akan digelar rutin agar seni dan adat budaya mereka dapat lestari sepanjang zaman.

“Kegiatan ini juga untuk menjawab perkembangan era globalisasi modern yang terus mengikis seni dan budaya tradisional yang kini mulai ditinggalkan dan hampir punah,” ujar Heryson.

Ditambahkan Heryson, pada setiap kegiatan di Kampung Cerita itu nanti, akan ada sejumlah lomba yang akan dilaksanakan. Diantaranya lomba bercerita dalam bahasa Tidung, senam luki wol, peragaan busana berornamen Tidung dan banyak kegiatan lainnya yang bernuasa kedaerahan.

“Hal ini merupakan proses panjang dalam menjaga adat dan budaya suku Tidung,” tegasnya lagi.

Gerakan oleh Gadamaruti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi terhadap seluruh masyarakat, khususnya etnis Tidung dalam melestarikan budaya asli daerah mereka secara turun menurun.

“Harapan lainnya, kegiatan ini akan memberikan pemahaman terhadap generasi muda dalam mengapresiasi seni budaya leluhurnya,” ujarnya lagi.

Pada lomba senam, penyelenggara kegiatan juga mengundang peserta dari beberapa sekolah berpartisipasi mengikutinya. Sedangkan untuk senam Luki Wol, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pemprov Kaltara disebut-sebut telah menyetujui untuk mewajibkan sekolah pada tingkatan SMA dan Sederajat di Kaltara menggunakan senam hasil kreasi anak Nunukan ini.

“Disdikbud Kaltara sudah menyutujuinya. Dan mendapat respon yang sangat baik dari Bupati Nunukan,” ungkapnya.

Selebihnya adalah tentang Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI yang telah meminta Gadamaruti membukukan cerita-cerita asli khas Kalimantan Utara untuk menjadi rujukan dan dan perbendaharaan legenda masyarakat setempat untuk dikenal lebih luas tidak hanya dikalangan masyarakat Tidung sendiri tapi juga kepada masyarakat etnis lainnya.

Untuk yang satu ini, Gadamaruti telah melakukan koordinasi dengan sejumlah tokoh berkompeten yang ada di Bulungan dan Kota Tarakan dalam menjawab tantangan dari Perpusnas tersebut.

Dengan dorongan serta dukungan baik dari masyarakat tidung maupun masyarakat yang lain mendiami bumi Kaltara ini diyakini upaya pelestarian budaya etnis masyarakat Tidung ini dapat terwujud.

Selain meresmikan Kampung Cerita yang dikombinasikan dengan Sekolah Budaya ini, Gadamaruti juga telah meresmikan Kampung Budaya di Sei Fatimah dan Kampung Wisata di wilayah Desa Binusan, Kecamatan Nunukan.

“Semoga apa yang kami lakukan ini sebagai wujud dan kecintaan kami kepada budaya dan seni suku tidung serta bagaimana kita mengenalkan budaya ini hingga ke dunia internasional,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Binusan, Rudi Hartono, S.Sos mengapresiasi para pemuda yang tergabung dalam Gadamaruti ini. Menurutnya, kreatifitas yang dilakukan Gadamaruti patut diacungkan jempol karena, di masa kini sulit untuk membangkitkan kembali kecintaan terhadap budaya leluhur yang terus dikikis oleh perkembangan zaman yang merubah pola fikir dan perilaku masyarakat.

Foto : Lokasi Taman Pelangi di Sei Bilal, Kelurahan Nunukan Barat

Dikatakan juga, Gadamaruti menjadi bagian dari masyarakat yang menjaga keutuhan budaya dan adat leluhur. Fasilitas yang telah dibangun oleh Pemerintah Desa seperti Rumah Adat, masih seperti dikatakan Rudi, dipersilakan untuk dimanfaatkan untuk kegiatan seperti yang telah dilakukan oleh Gadamaruti ini.

Selain itu, Rudi juga berharap, Gadamaruti tidak berhenti menelurkan karyanya untuk memperkokoh tiang-tiang budaya dan dilaksanakan secara rutin dengan memadukan Alam dan Budayanya, sehingga budaya dan alam tersebut dapat menjadi tumpuan wisatawan.

“Kami akan berupaya mendukung langkah Gadamaruti ini untuk membangkitkan eksistensi adat dan budaya asli Tidung karena kegiatan ini juga selaras dengan semangat membangun desa di Binusan ini yaitu Desa Binusan sebagai Desa Wisata, baik wisata alam, maupun wisata budaya”, tuturnya. (DIA-SYA/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button