Nunukan
Trending

Pedagang Pakaian Bekas Impor Semakin Marak

Suparman : “Masih ada yang fanatik gunakan produk Distro,”

NUNUKAN – Usaha atau bisnis pakaian bekas impor di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara semakin marak. Hampir di setiap ruas jalan utama di daerah ini banyak dan mudah ditemukan pedagang yang membuka usaha tersebut.

Jumlahnya bahkan jauh lebih banyak dibanding toko Butik, Factory Outlet dan Distro dengan tempat usaha yang lebih representatif.

Ramainya bisnis usaha ini disebut-sebut memberi hasil keuntungan yang cukup baik. Apalagi pada masa situasi Pandemi Covid-19 seperti yang masih berlangsung hingga saat ini.

“Selain harga yang murah, barangnya pun berkualitas,” terang salah seorang pedagang bernama Wawan memberi alasan sehingga toko atau lapak jualan pakaian bekas banyak diminati masyarakat

Menurut dia, dari omset usaha yang dilakoni saat ini bisa memberi pendapatan keuntungan sebesar Rp 3 juta per bulan. Bahkan pada momen-momen tertentu, misanya menjelang lebaran, keuntungan yang diperoleh bisa mencapai Rp 5 juta per bulan.

Tidak hanya menguntungkan pedagang, bisnis pakaian bekas impor ini juga dianggap membantu banyak masyarakat karena bisa mendapatkan pakaian dengan harga yang murah namun berkualitas. Beberapa di antara pakaian bekas impor ini juga ada yang dijual dengan harga sedikit mahal.

Ada juga beberapa thrifting yang menjual pakaian bekas dengan harga sedikit lebih mahal untuk beberapa jenis pakaian bermerek (Branded) yang biasanya digandrungi kalangan anak muda.

Namun tidak sedikit juga kalangan konsumen yang cukup berumur tapi memiliki selera berpakaian yang cukup baik rela mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan pakaian bermerek dimaksud.

Namun menurut seorang pemilik usaha pakaian Distro di Sebatik, Suparman, membanjirnya para pedagang pakaian bekas impor di wilayah Sebatik tidak mempengaruhi pada sisi pendapatan usaha yang dia jalankan.

“Masih berjalan normal seperti biasanya. Di tengah masyarakat masih tetap ada konsumen yang eksis lebih memilih menggunakan busana produk-produk Distro,” kata Suparman.

Yang menjadi pesaingnya, lanjut Suparman, sebenarnya malah padagang busana secara online. Karena cukup bermodalkan handphone, sudah bisa melayani konsumennya. Termasuk memenuhi kebutuhan pesanan pakaian Distro. (ZAL/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button