NUNUKAN – Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis peluang menang calon-calon Bupati pada Pilkada Nunukan 2024.
Periode survei dilakukan mulai 18 Maret hingga 24 Maret 2024 sebelum tahapan pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati ke KPU Nunukan.
Populasi survei tersebut adalah seluruh warga negara Indonesia di Kabupaten Nunukan yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Survei melibatkan 600 responden berasal dari 21 kecamatan di Kabupaten Nunukan dengan metode wawancara tatap muka.
Juru Bicara Andi Akbar Center, Daniel Barung mengatakan hasil simulasi dari 4 nama yang masuk dalam bursa Pilkada Nunukan, Andi Akbar unggul atas Basri, Irwan Sabri, dan dr Jambri.
“Nama Andi Akbar unggul telak pada survei Indikator Politik Indonesia. Survei dengan asumsi metode simple random sampling ukuran sampel basis 600 responden memiliki margin of error 4,1% pada tingkat kepercayaan 95%,” kata Daniel Barung.
Para responden survei ditanyakan, ‘Seandainya pemilihan langsung Bupati Nunukan dilaksanakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih diantara nama-nama berikut ini?’.
Berdasarkan jawaban para responden yang terdistribusi secara proporsional di 21 kecamatan, persentase Andi Akbar lebih unggul. Dengan hasil sebagai berikut : Andi Akbar: 42,9%, Basri: 19,9%, Irwan Sabri: 17,9%, dr Jambri: 0,6% dan Tidak Tahu: 18,7%
Daniel menyampaikan, hingga saat ini dari empat nama tersebut, hanya Andi Akbar yang sudah memenuhi syarat pencalonan untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Nunukan.
Andi Akbar diketahui merupakan Sekretaris DPD Partai Hanura Kalimantan Utara (Kaltara) yang mengantongi 6 kursi untuk maju dalam Pilkada 2024.
“Hasil pemilihan legislatif 2024 di Kabupaten Nunukan, Partai Hanura memiliki kursi terbanyak yakni enam kursi. Dari jumlah kursi Partai Hanura saja sudah cukup untuk maju. Tapi bukan soal itu, Andi Akbar selalu menekankan pentingnya kolaborasi dengan sejumlah partai politik dalam Pilkada 2024,” tuturnya.
Daniel juga mengaku, survei Indikator Politik Indonesia tak hanya melakukan simulasi 4 nama tersebut, tetapi simulasi semi terbuka terhadap 21 nama yang sempat disebut-sebut maju dalam Pilkada 2024, juga dilakukan.
Pada simulasi semi terbuka dengan pertanyaan yang sama terhadap responden survei, nama Andi Akbar unggul 37,3%, menyusul Basri 14,4%, Irwan Sabri 13,7%. Sementara nama-nama lainnya jauh lebih rendah termasuk dr Jambri 0,9%. Sedangkan responden yang belum menjawab 13,4%.
“Dua puluh satu nama calon yang dilakukan simulasi semi terbuka karena sempat disebut-sebut bakal maju dalam Pilkada 2024. Diantaranya Andi Akbar, Basri, Irwan Sabri, Andi Hamsah, Nursan, Karnain, La Dullah, Muhammad Nasir, Burhanuddin, Saleh, Andi Mariyati, dr Jambri, Asni Hafid, Hermanus, Lewi, Karel Sompoton, Hanafiah, Serfianus, Nardi Azis, Kasman Karim, Muhammad Rusman,” ucap Daniel.
Tak hanya itu, pada simulasi tiga nama (Andi Akbar, Basri, Irwan Sabri), bahkan hanya dua nama (Andi Akbar dan Irwan Sabri), figur Andi Akbar tetap memperoleh presentase suara jauh lebih tinggi.
“Simulasi tiga nama, presentase Andi Akbar 45,6%. Basri 18,7%. Irwan Sabri 17,4%. Tidak tahu 18,3 %. Bahkan simulasi dua nama saja, Andi Akbar itu 50,6%, Irwan Sabri 21,9%, tidak tahu 27,4%,” ungkap Daniel. (Adv)