NunukanPendidikan

Nuansa Berbeda Menyambut Siswa Masuk Sekolah

PTM Terbatas Hari Pertama di SDIT Ibnu Sina Nunukan

NUNUKAN – Ada suasana berbeda di hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, Senin (18/10/2021) di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ibnu Sina, Nunukan.

Memasuki pintu gerbang sekolah, selain sapa ramah beberapa Ustad dan Ustadzah pengajar, juga terlihat ragam hiasan meriah kertas dan balon warna warni menyambut kedatangan para siswa.

Tidak ketinggalan, gaya badut cantik Hallo Kitty yang menarik semakin menambah keceriaan pada hari pertama siswa-siswi secara resmi mengikuti proses belajar mengajar di sekolah ini.

Menurut Kepala SDIT Ibnu Sina Nunukan, Armilawati, S.Hut., S.Pd ada beberapa alasan yang melatar belakangi suasana berbeda tersebut diciptakan.

Ada sebuah kerinduan yang sangat dalam dari para pendidik di sekolah ini terhadap aktifitas sekolah yang bisa berlangsung secara normal. Mengingat nyaris dua tahun terkahir suasana dan proses belajar mengajar itu ‘hilang’ akibat pendemi Covid-19 yang melanda dunia, tidak terkecuali Nunukan.

Hal itu, lanjut Armilawati, pasti dirasakan juga oleh para siswa. Suasana atau lingkungan sebuah sekolah yang tiba-tiba menjadi asing akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus bisa dikembalikan seperti sedia kala.

“Kami ingin membuat para siswa didik benar-benar merasa senang kembali ke sekolah. Walaupun sebelumnya tetap ada kegiatan-kegiatan Luring, namun proses belajar mengajar kan belum bisa sepenuhnya diterapkan seperti pada masa sebelum pandemi tersebut,” terang Armilawati.

Kegembiraan yang diciptakan pada hari pertama PTM Terbatas ini, lanjut Armilawat sebagai upaya dari pihak sekolah untuk membuat anak-anak didik lebih bersemangat ketika mengikuti aktifitas belajar.

Kepala SDIT Ibnu Sina Nunukan, Armilawati, S.Hut., S.Pd. (Foto : DEVY/DIKSIPRO)

Waktu hampir dua tahun diberlakukan PPKM, lanjutnya, -cukup membuat- tidak hanya anak peserta didik tapi juga para ustad dan ustadzah pengajar di sekolah merasa jenuh. Sekolah menjadi sebuah tempat yang membebani ketika akan mengumpulkan siswa didik secara normal.

Alhamdulillah, dari upaya yang dilakukan, dengan menciptakan nuansa yang berbeda di sekolah pada hari pertama PTM Terbatas ini, kata Armilawati lagi, anak-anak merasa disambut dengan gembira. Sekolah sudah kembali menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak.

Kendati sekolah-sekolah telah diperbolehkan melangsungkan proses pendidikan melalui PTM Terbatas, Armilawati memastikan, sekolah yang dia pimpin ini tetap mengacu pada ketentuan pembagian shif jadwal siswa yang masuk kelas belajar.

Pada waktu pagi, kelas yang mengikuti pendidikan diberlakukan untuk siswa kelas I, kelas II dan kelas III. Setiap kelas secara normal berisi antara 28 hingga 30 siswa akan dibagi menjadi dua kelas belajar. Demikian juga siswa kelas IV dan kelas V yang masuk pada siang hari diberlakukan pembagian kelas yang sama.

“Kecuali siswa kelas VI, karena ada pembelajaran Tahfidz, Tahsin Qur’an (TTQ) secara berkelompok, maka ada yang masuk pagi dan ada yang masuk siang,” terang Kepala SDIT Ibnu Sina Nunukan ini.

Ketentuan lain yang menjadi fokus pihak sekolah adalah memastikan setiap siswa yang akan mengikuti proses belajar mengajar dalam keadaan sehat.

Jika ada dari anggota keluarga siswa di rumah yang sakit, kami imbau untuk sementara tidak menurunkan anak mereka kesekolah. Ketentuan yang sama juga diterapkan pada saat pendidikan Luring berlangsung beberapa waktu lalu.

“Bagusnya, selama ini para orang tua siswa sangat kooperatif dan memberikan kerjasama yang baik terkait informasi kondisi kesehatan putra putri mereka,” tegas Armilawati lagi.

SDIT Ibnu Sina juga masih memperkatat penggunaan masker kepada siswanya yang turun ke sekolah. Juga menyiapkan persediaan jika ternyata ada yang lupa membawanya dari rumah.

Demikian juga dengan kebiasaan mencuci tangan dan penggunaan hand sanitizer setiap siswa usai melakukan sebuah kegiatan, mendapat perhatian yang sangat serius dari pihak sekolah.(PND/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button