Nunukan

Mengenal Anya Dan Risda

Pembawa Bendera Pada HUT Kemerdekaan RI ke-76 di Nunukan

NUNUKAN – Namanya Andi Anya olivia, siswa SMA Negeri 1 Nunukan yang terpilih sebagai pembawa bendera saat Parade pengibaran bendera merah putih pada Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 76, di Kabupaten Nunukan 17 Agustus 2021 mendatang.

Terpilih masuk sebagai anggota Paskibraka Kabupaten Nunukan saja tentunya sudah menjadi kebanggan tersendiri bagi bungsu dari tiga bersaudara pasangan Akhyaar dengan Dewi Sari Bakhtiar ini.

Apalagi kemudian diantara rekan-rekannya sesama anggota Paskibraka Kabupaten Nunukan pemilik tinggi badan 172 cm berhasil terpilih lagi sebagai pembawa bendera untuk sesi parade atau saat upacara bendera merah putih dikibarkan dalam peringatan hari kemerdekaan tersebut.

Diakui Anya, mendapat kepercayaan tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi dirinya. Sebab pada tugas tersebut ada tanggung jawab lebih dalam mempertaruhkan citra seluruh rekan sesama anggota Paskibraka.

“Regu yang dipercaya sebagai penggerek bendera tentunya akan menjadi sorotan tersendiri. Terjadi sedikit kesalahan saja akan berpengaruh terhadap citra seluruh anggota pasukan,” terang cewek kelahiran 19 Januari 2004 ini  

Tidak berbeda dengan Anya, pembawa bendera pada sesi Obade atau saat penurunan bendera dalam peringatan hari kemerdekaan di Kabupaten Nunukan nanti, Risda Farida juga merasa mendapat tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah.

Siswa SMA Negeri 1 Lumbis kelahiran Tarakan 24 Januari 2004 ini mengakui dibalik rasa bangga karena memperoleh kepercayaan sebagai pembawa bendera saat Obade, dia terbebani dengan tugas tersebut.

“Jika ada kesalahan sedikit saja, bukan hanya saya sendiri tapi juga mengecewakan teman-teman sesama anggota Paskibraka terutama para pelatih,” terang pemilik tinggi badan 168 cm ini.

Karena tidak ingin mengecewakan rekan-rekan dan pelatih maupun keluarga akibat kesalahan yang dia lakukan, Risda mengaku menyiasatinya dengan membangun konsentrasi penuh saat berlatih maupun ketika menerima arahan dari para pembinanya.

“Selama masa karantina dan berlatih, saya berusaha keras tidak membagi perhatian dan pikiran pada hal lain yang tidak berhubungan dengan persiapan sebagai anggota Paskibraka,” tutur bungsu dari 5 bersaudara pasangan Rudiansyah – Sunarti ini.  

Pengalaman baru atau kesan apa yang diperoleh Risda setelah terpilih menjadi anggota Paskibraka Kabupaten Nunukan. Menurutnya adalah pada peningkatan disiplin yang ditanamkan dalam dirinya.

Sebelum ini Risda mengakui dirinya tergolong orang yang tidak mudah bangun pagi tepat waktu. Namun selama masa karantina berlangsung, kebiasaan itu telah berubah drastis.  Dia berharap kedisiplinan yang satu ini akan terus dipertahankan kendati telah menyelesaikan tugas sebagai anggota Paskibraka.

Hal itu diakui berkat kedisiplinan menjadwalkan segala waktu dan kesempatan yang diterapkan oleh para pembina yang bertugas menggembleng anggota Paskibraka Kabupaten Nunukan tahun 2021 ini.

Namun dibalik bahagia dan bangga yang dia rasakan sekarang, ternyata ada rasa haru jika mengingat rekan sesamanya dari Kecamatan Lumbis yang gagal terpilih menjadi anggota Paskibraka Kabupaten Nunukan.

“Karena kami sebelumnya cukup lama bersama-sama berlatih keras agar dapat mewakili dan membawa nama harum Kecamatan Lumbis ketingkat kabupaten,” cerita Risda.

Dari empat orang calon peserta anggota Paskibraka yang dipersiapkan Kecamatan Lumbis mengikuti seleksi, Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Nunukan hanya merekrut tiga orang diantaranya untuk bergabung sebagai anggota Paskibraka Kabupaten Nunukan. Salah satu diantara tiga yang terpilih itu tentunya Risda Farida.(PND/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button