EkoBizNunukan

Jurusan Administrasi Bisnis PNN Laksanakan Program Pengabdian Pada Masyarakat di Mamolo

Fiqa : “Upaya agar UKM rumput laut miliki kemampuan manajemen keuangan,”

NUNUKAN – Tiga hari berturut-turut, Selasa hingga Kamis (1-3/11/2022) lalu, Politeknik Negeri Nunukan (PNN) melalui Jurusan Administrasi Bisnis Melaksanakan Program Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) melalui Bimbingan dan Pelatihan Manajemen Keuangan Usaha Kecil dan Menengah Usaha Rumput Laut di Mamolo.

Bimbingan dan pelatihan yang melibatkan dua narasumber, masing-masing Direktur PNN, Arkas Viddy, Ph.D dan Wakil Direktur Bidang Non Akademik Dr. Rafiqoh, SE, MM menyasar pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) rumput laut yang berada di wilayah Mamolo, Kecamatan Nunukan Selatan. Sedangkan pematerinya adalah Dosen dari Jurusan Adminsitrasi Bisnis PNN.

Agar pelaksanaan bimbingan dan pelatihan dapat berjalan efektif, sebelumnya telah dilakukan tahapan-tahap kegiatan, meliputi Survey UKM di Mamolo, dan pelaku UKM untuk dibimbing dan dilatih, Menyusun Tim pelatih dan Pembimbing, selanjutnya melakukan Forum Group Discussion hingga Memformulasikan sistem pengelolaan keuangan UKM usaha rumput laut di Mamolo.

Mendampingi Arkas Viddi, Rafiqoh menjelaskan tujuan dilaksanakannya PPM itu merupakan Bimbingan dan Pelatihan Manajemen Keuangan sehingga mampu merencanakan laba melalui analisis Break Even Poin (BEP).

Menejelaskan latar belakang dipilihnya kegiatan PPM dengan memberikan materi Bimbingan Pelatihan Manajemen Keuangan tersebut karena melihat salah satu masalah yang krusial dan substansial para pelaku usaha rumput laut di Nunukan, belum bisa memisahkan yang mana merupakan biaya variable dan yang mana termasuk biaya tetap.

“Itu yang menyebabkan umumnya para pelaku UKM rumput laut di Nunukan tidak mengetahui titik impas dari usaha yang dijalankan dan belum mampu untuk membuat perencanaan terhadap laba yang diinginkan,” terang wanita berprofesi dosen yang menyelesaikan Pendidikan Program doctor (S3) pada tahun 2018 yang akrab disapa Fiqa ini.

Dijelaskannya, dalam melakukan pengelolaan keuangan yang professional terdapat berbagai teori dan aspek yang harus dipahami sekaligus dipraktekkan oleh pelaku UKM di Mamolo.

Karenanya, dibutuhkan waktu yang cukup panjang untuk ‘mentransfer’ pengetahuan yang akan dibekalkan melalui kegiatan bimbingan dan pelatihan manajemen keuangan yang dilaksanakan, mengingat untuk merubah kebiasaan yang dianggap baik dan benar oleh pelaku usaha.

“Apalagi jika usaha yang dijalankan telah menghasilkan tingkat keuntungan tertentu untuk pelakunya, cukup sulit memberikan pemahaman bahwa bekal pengetahuan yang diberikan akan memberi mereka manfaat lebih,” kata Fiqa lagi.

Dari hasil bimbingan dan pelatihan  yang diberikan, masih seperti yang disampaikan Fiqa, diharapkan setelahnya para pelaku UKM di Mamolo akan menjadi percontohan terkait kemampuan mengelola keuangan dan permodalan sesuai dengan metode yang telah disarankan. Termasuk sesuai dengan kaidah akademik maupun kondisi perusahaan.

Ditanyakan tentang kualifikasi tim pelatihan yang melibatkan dosen dan mahasiswa sebagai standar kelayakan pada kegiatan ini, Fiqa menjelaskan bahwa dosen yang diturunkan oleh PNN pada kapasitasnya sebagai pelatih sedangkan dari kalangan mahasiswa sebagai asisten pelatih.

“Semua tim yang telah ditunjuk memiliki kemampuan dan keahlian pada bidang manajemen keuangan atau dapat dikatakan, semua anggota tim sesuai dengan kepakaran masingmasing,” tegas Fiqa.

Selain itu, lanjut dia, semua anggota tim yang ditunjuk juga telah memiliki berbagai pengalaman dalam melakukan kegiatan PPM, diantaranya aktif melaksanakan kegiatan pembinaan, pendampingan, panitia seleksi dan masih banyak kegiatan lainnya lagi.

Selebihnya tentu saja sumber daya institusi pendukung pada program kegiatan ini tersedianya fasilitas dan sumber daya agar kegiatan dapat berjalan sesuai diharapkan dengan adanya Laboratorium yang memungkinkan dapat digunakan dalam melakukan praktek bimbingan.(ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button