Jepang Incar Limbah Tandan Sawit Kosong di Kabupaten Nunukan
Untuk Membangun Infrastruktur Pembangkit Listrik Terbarukan di Daerah Ini

NUNUKAN – Limbah cangkang sawit kosong di Kabupaten Nunukan yang selama ini belum termanfaatkan, ternyata diincar oleh sebuah perusahaan dari negara Jepang untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa (PLTBm) di daerah ini.
Menurut Kepala Bappeda Kabupaten Nunukan, Iwan Kurniawan, terkait wacana tersebut, pihak Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Kyudenco Corporation sudah melakukan komunikasi inten dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan.
Disebutkan, JICA merupakan sebuah lembaga pemerintah yang memberikan sebagian besar Bantuan Pembangunan Resmi dari pemerintah Jepang yang ditugaskan untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan sosial di negara-negara berkembang. Sedangkan Kyudenco Corporation merupakan perusahaan yang fokus bergerak dibidang jasa konstruksi dan instalasi listrik pada pembangkit tenaga listrik yang menggunakan energi terbarukan (EBT).
Tiga kali komunikasi yang telah terjalin terkait rencana ini, diawali dengan kunjungan langsung dari Kyudenco Corporation ke Nunukan pada 3 Nopember tahun 2022 lalu. Berlanjut dengan rapat pembahasan secara virtual pada Bulan Maret 2023 dan terakhir, rombongan pihak Kyudenco Corporation yang dipimpin Kepala Bisnis EMS, Yoshiaki Tanaka, kembali datang ke Nunukan pada tanggal 15 Mei 2023 lalu. Bahkan langsung melakukan survei di lapangan.

“Beberapa waktu lalu pihak Kyudenco Corporation sudah melakukan kajian-kajian terhadap potensi ketersediaan bahan baku dan kondisi ril di lapangan. Hasil kajian itu nantikan akan dilakukan uji coba guna memastikan apakah proyek tersebut layak untuk dilanjutkan termasuk ketersediaan bahan bakunya dapat terpenuhi secara berkesinambungan,” kata Iwan.
Jika hasil uji coba yang dilakukan berhasil meyakinkan pihak penyandang dana, dalam hal ini JICA untuk menyetujui proyek tersebut dilaksanakan, maka pihak Kyudenco Coporation selaku perusahaan konstruksi akan segera melaksanakan pembangunan jaringan tenaga listrik terbarukan tersebut di Nunukan.
“Rencananya, kapasitas terpasang dari infrastruktur pembangkit listrik yang dibangun oleh Kyudenco Corporation tersebut nantinya sebesar 3 Megawatt (MW),” terang Iwan.
Riciannya, sebesar 1 MW kapasitas terpasang bersumber dari pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan 2 MW kapasitas terpasang lainnya bersumber dari PLTBm yang bahan bakunya menggunakan limbah cangkang sawit kosong.
Atas nama Pemerintah Daerah, selaku penerima manfaat, Iwan berharap program pembangunan infrastruktur pembangkit dan jaringan listrik oleh perusahaan dari Jepang tersebut dapat terwujud agar permasalah listrik kebutuhan masyarakat maupun meningkatnya minat investasi di daerah ini dapat terpenuhi.(ADHE/DIKSIPRO)