Informasi Tentang Hutan Gundul di Krayan Dianggap Menyudutkan
BPBD Temukan Banyak Kayu Tumbangan Hanyut Terbawa Arus Banjir
NUNUKAN – Pemberitaan yang menyebutkan peristiwa banjir di Krayan dikaitkan dengan kondisi hutan yang gundul, segera saja mendapat reaksi cukup keras dari masyarakat setempat. Salah satunya seperti yang disuarakan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tana Tepun di Krayan, Martinus Baru.
Menurut Martinus, asumsi itu timbul pada judul berita yang mendasarkan pada pernyataan dari salah seorang pejabat di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan. Sehingga terkesan adanya praktik pembalakan liar yang mengarah kepada masyarakat setempat sebagai pelakunya.
“Kami masyarakat Krayan sepakat jika dikatakan banjir yang terjadi lantaran tingginya intensitas curah hujan yang turun. Namun jika dikaitkan dengan adanya hutan gundul, kesannya sudah lain,” Martinus.
Karenanya, Ketua LSM Tana’ Tepun ini ‘menantang’ nara sumber untuk menunjukkan dimana adanya lokasi hutan yang gundul di Krayan tersebut. Termasuk melakukan klarifikasi atas pernyataan yang dianggap menyudutkan penduduk lokal tersebut.
“Jangan hanya karena ingin membangun citra terhadap institusi dan menyenangkan hati pimpinan daerah untuk menunjukkan kinerjanya dengan cara menyebarkan informasi melalui pemberitaan yang tidak sesuai fakta di lapangan,” kata Martinus lagi.
Dikonfirmasi untuk memberikan klarifikasi, Kepala BPBD Kabupaten Nunukan, Arif Budiman mengatakan saat terjadi banjir yang cukup besar di Krayan, diantara pejabatnya yang ada di lapangan mendapati banyak kayu tumbangan yang ikut hanyut terbawa arus banjir.
Terkait adanya hutan yang gundul di Krayan, menurut Kepala BPBD Nunukan ini karena akan ada program penghijauan di Krayan pada tahun 2024 mendatang pada kawasan hutan yang tergerus akibat terjadi longsor karena tingginya curah hujan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
“Terdapat beberapa kawasan hutan gundul akibat mengalami longsor dan perlu segera dilakukan program reboisasi sebagai langkah pencegahannya,” terang Arif Budiman. (ADHE DIKSIPRO)