Nunukan
Trending

Habitat Buaya di Nunukan Terganggu?

Dheny: Harus ada penelitian untuk mengetahui penyebabnya.

Aktivis di Suara Pulau Irvan Van Gobel mengatakan, jika kegiatan itu benar terjadi, maka tidak menutup kemungkinan inilah yang patut diduga menjadi penyebab utama, mengapa kawanan buaya itu mulai memasuki kawasan pemukiman warga.

“Kasus ini bisa dikatakan, bukan baru kali ini terjadi. Sejumlah kasus di Kalimantan atau di daerah lain Indonesia yang kami pelajari hampir sebagian besar habitat buaya ini terganggu terhadap aktivitas pembukaan lahan perusahaan dan sebagainya,” ujar Irvan.

Dilanjutkan Irvan, penyebab lainnya yang kerap menjadi alasan mengapa kawanan buaya ini berada di kawasan pemukiman warga, yakni menipisnya sumber makanan hewan pemakan daging itu. Jika hal itu terjadi, jelas Irvan, ini menjadi ancaman yang begitu serius. Karena dalam kondisi lapar, para predator ini bisa saja memasuki kawasan permukiman warga.

Namun ia juga berpendapat jika hal itu seyogyanya dapat diketahui dengan melihat kebiasaan satwa tersebut dan dilakukan penelitian oleh instansi terkait dalam hal ini BKSDA, untuk konservasi atau upaya antisipasi.

Bila tidak segera diantisipasi, kemungkinan besar jatuhnya korban akan terus bertambah. Berbagai langkah dapat dilakukan masyarakat maupun pemerintah. Baik melakukan aksi penangkaran maupun aksi eksploitasi sebagai sumber ekonomi warga.

Kendati begitu, sebelum melakukan aksi tersebut masyarakat terlebih dahulu harus mengetahui, apakah jenis buaya dimaksud dilindungi atau tidak. Apabila dilindungi, hal yang paling memungkinkan dilakukan adalah melakukan penakaran. Jika sebaliknya, masyarakat dapat melakukan eksploitasi dengan menangkap dan menjual kulit buaya dimaksud.

“Tapi kita harus tahu juga, apakah populasi mereka ini memang sudah terlalu banyak atau tidak? Kalau memang banyak, pemerintah tidak akan melarang bagi warga yang akan melakukan eksploitasi. Selama itu bukan hewan yang dilindungi loh yah,” jelas Irvan.

Populasi buaya di sepanjang Sungai Tenggaruk dan Sungai Salongan di Kecamatan Sebuku yang diperkirakan mencapai ratusan ekor, kini menjadi ancaman keselamatan bagi warga di daerah tersebut khususnya bagi mereka yang bermukim di bibir sungai.

Bukan hanya di Sebuku, ancaman itu juga kini menjadi kegelisahan bagi warga di Nunukan yang mayoritas beraktivitas di laut maupun sungai. (*)

Komentar

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Related Articles

Back to top button