Nunukan

Banjir di Kabupaten Nunukan Menelan Korban Jiwa

Sepuluh Kecamatan Terdampak Ditetapkan Status Darurat

NUNUKAN – Banjir yang terjadi pada beberapa wilayah di Kabupaten Nunukan telah menelan satu korban jiwa pada Kamis (21/9/2023) lalu di daerah Tembelunu Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Arif Budiman, mengatakan, korban jiwa dimaksud adalah seorang pria dewasa yang diduga terjatuh dari rumah tempat tinggalnya lalu terbawa arus banjir.

“Dalam waktu yang tidak terlalu lama, korban yang merupakan pria berusia lanjut tersebut berhasil ditemukan warga namun dalam kondisi telah meninggal dunia,” kata Arif Budiman Jum’at (22/9/2023).

Kecamatan Sembakung menjadi satu dari 10 kecamatan di Kabupaten Nunukan yang saat ini tengah dilanda musibah banjir yang cukup parah berlangsung sejak Ahad (17/9/2023) lalu setelah meluapnya air sungai lntaran tingginya curah hujan yang turun beberapa waktu belakangan ini.

Selain Kecamatan Sembakung, 9 kecamatan lain yang mengalami musibah bencan alam ini adalah Kecamatan Lumbis, Kecamatan Lumbis Ogong, Kecamatan Lumbis Pansiangan, dan Kecamatan Sembakung Atulai. Lima kecamatan lainnya berada di wilayahah Dataran Krayan (Induk, Timur, Tengah, Barat dan Selatan).

Karena banjir yang terjadi cukup parah, pada 10 kecamatan tersebut, semuanya telah ditetapkan berstatus tanggap darurat yang menuntut segera dilakukan serangkaian kegiatan penanganan terhadap dampak buruk yang ditimbulkan.

“Bukan hanya tidak dapat melakukan aktifitas kesehariannya, banyak masyarakat terdampak banjir yang sudah dievakuasi ke tempat-tempat yang lebih aman,” terang Arif.

BANJIR – Tindakan evakuasi terhadap penduduk terdampak banjir di Krayan (Martinus Baru)

Menjelaskan parahnya kondisi di lapangan berdasar laporan yang diterima, menurut Arif ketinggian air yang sudah melampaui batas normal, melumpuhkan hampir semua kegiatan masyarakat terdampak dan adanya sejumlah fasilitas umum serta rumah penduduk yang rusak dan hanyut terbawa arus banjir.

Di Desa Mansalong Kecamatan Lumbis, misalnya, ketinggian air yang meluap sudah mencapai 10,5 meter dari kondisi normal setinggi 7 meter dan banyak menenggelamkan rumah penduduk dengan menyisakan bagian atap rumah yang masih dapat terlihat.

Pada tiga kecamatan, (Sembankung, Sembakung Atulai dan Lumbis Pansiangan) dan sekitarnya, jumlah desa yang terendam air saat ini tercatat sudah mencapai 50 desa.

Kepala BPBD Kabupaten Nunukan ini memastikan kondisi banjir yang terjadi di Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai dan Kecamatan Lumbis Pansiangan diperparah dengan datangnya banjir ‘kiriman’ dari Malaysia karena memang merupakan kawasan perbatasan negara terdekat dengan posisi yang lebih rendah dibanding daratan pada negara tetangga terdekat itu.  

“Ratusan rumah penduduk pada beberapa desa di tiga kecamatan itu telah terendam air terpaksa harus ditinggalkan mengungsi oleh penghuninya,” terang Arif, Jum’at (22/9/2023)

Sementara itu dari wilayah daratan Krayan dilaporkan terjadi kerusakan pada sejumlah fasilitas umum. Diantaranya 5 unit jembatan telah ambruk akibat terjangan banjir dan ratusan hektar lahan sawah terendam air.

Selin mengirimkan tenda-tenda ke wilayah pengungsian, penanganan yang telah dilakukan BPBD Nunukan terhadap masyarakat 10 kecamatan yang mengalami musibah banjir membantu proses evakuasi dan mengamankan barang-barang milik penduduk yang harus diselamatankan. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button