Pendidikan

14 Sekolah di Wilayah 3 Mulai Belajar Tatap Muka

Foto : Salah satu sekolah dasar yang ada di tengah Kota Nunukan tampak sepi dari proses belajar mengajar karena pandemi.

NUNUKAN – Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah-sekolah untuk sementara ditiadakan karena kondisi pandemi Covid-19 hingga kini belum juga surut. Namun di wilayah 3 sudah ada 14 sekolah yang melakukan proses pembelajaran tatap muka.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan, H. Junaidi, SH mengatakan saat ini sudah ada 14 sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka sejak Oktober 2020 lalu.

Dikatakan, langkah itu dilakukan setelah mendapatkan ijin dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Nunukan.
“Namun dalam prosesnya Disdikbud tetap melakukan pemantauan”, hal ini dikemukakan langsung oleh Junaidi saat diwawancarai diksipro.com, Senin (1/2/2021).

Hingga 2021 ini pemantauan terus dilakukan dan sewaktu-waktu apabila ada perubahan dapat segera ditindaklanjuti. Banyak surat permintaan dari sekolah-sekolah yang ada di Nunukan dan Sebatik ditujukan ke Disdikbud untuk melakukan pembelajaran tatap muka.

Namun hal ini belum bisa direalisasikan mengingat perkembangan kasus Covid-19 yang tengah terjadi cukup berdampak signifikan. Kembali menurut Junaidi dari beberapa sekolah tersebut ada yang memenuhi syarat, namun karena berbagai pertimbangan tidak dapat dipenuhi permintaannya.

Ditanyakan mengenai jam belajar sekolah yang telah melakukan pembelajaran tatap muka, Junaidi menjelaskan bahwa jam belajar dilakukan seperti biasa. Hanya saja semua diatur lagi mekanismenya dengan mengacu pada protokol kesehatan. Seperti pembagian jam masuk siswanya.

Foto : Beberapa staf dan guru membersihkan halaman sekolah saat pandemi agar tetap terjaga kebersihannya.

Disdikbud juga aktif berkoordinasi degan tim Satgas Penanganan Covid-19 mengenai problema pembelajaran tatap muka ini. Dalam pantauan Disdikbud sendiri mengenai proses belajar Daring semua berjalan sesuai dengan prosedur-prosedurnya.

Pada kesempatan berbeda, Nurmaida, S.Pd salah seorang tenaga pengajar di Sekolah Dasar (SD) Negeri 003 Nunukan mengungkapkan rasa syukurnya jika telah ada sekolah yang mulai melakukan pembelajaran tatap muka.

“Harapannya semoga pandemi ini segera berlalu. Sehingga semua sekolah bisa kembali aktif seperti sebelumnya dan proses belajar mengajar bisa menjadi lebih efektif,” ungkap Nurmaida.

Nurmaida juga menjelaskan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring antara lain yaitu akses jaringan yang kurang lancar sehingga kegiatan belajar mengajar jadi tidak efisien. Selain itu tidak semua siswa memiliki handphone atau laptop yang bisa digunakan untuk menunjang pembelajaran.

Selama pembelajaran daring, guru-guru serta tenaga pengajar lainnya dituntut untuk berusaha merancang materi pembelajaran agar mudah dimengerti siswa. Video pembelajaran turut disisipkan dalam proses pembelajaran daring dan ini termasuk langkah yang efektif untuk kegiatan pembelajaran. (qyy/diksipro)

Komentar

Related Articles

Back to top button