
NUNUKAN – Hasil kajian terhadap Usulan Kabupaten Berau bergabung ke wilayah Kalimantan Utara dalam waktu dekat segera diperoleh. Kepastian itu disampaikan oleh ketua Tim Pengkajian Studi Kelayakan terhadap usulan tersebut, Arkas Viddy, S.E., M.M., Ph.D.
Menurut Arkas Viddy yang juga menjabat sebagai Direktur Politeknik Negeri Nunukan (PNN) ini, kajian oleh tim yang dipimpinnya, meliputi teknis dan admnistratif yang berlangsung selama lebih kurang 3 bulan sejak Agustus 2023 lalu sudah tuntas.
“Hasil kajian yang kami lakukan sudah diserahkan kepada Forum Konsultasi Publik Usulan Penggabungan Kabupaten Berau ke Wilayah Kalimantan Utara. Tinggal menunggu waktu mempresentasikannya,” kata Arkas Viddy.

Kendati belum memastikan waktu presentasi yang akan digelar, namun menurut Arkas kegiatan tersebut akan melibatkan unsur Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara dan DPRD Kalimantan Utara, Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Berau, pihak Kesultanan Berau, tokoh Masyarakat dan tentu saja dari kalangan akademisi.
Seperti diketahui, inisiatif untuk mengajak Kabupaten Berau bergabung ke dalam wilayah Kalimantan Utara muncul dari Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Paliwang yang kemudian melakukan komunikasi instensif dengan berbagai pihak berkompeten di Kabupaten Berau.
Keseriusan Gubernur Kaltara terhadap keinginan terwujudnya wacana tersebut ditindaklanjuti dengan membentuk sebuah tim pengakaji yang mempercayakan Direktur PNN, Arkas Viddy sebagai Ketua Tim.
Terpilihnya Arkas Viddy sebagai Ketua Tim Pengkajian Studi Kelayakan bergabungnya Kabupaten Berau ke Kalimantan Utara kabarnya tidak terlepas juga dari reputasinya sukses mengemban tugas saat dipercaya menjadi Ketua Presidium Percepatan Usulan Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) atau pemekaran wilayah Berau Pesisir Selatan.
Apalagi, akademisi pencetus terbentuknya PNN di Nunukan ini, sejatinya juga berasal dari Kabupaten Berau.
Sejauh ini, yang berkembang dari harapan Kabupaten Berau bergabung ke dalam wilayah Kalimantan Utara, keinginan Pemerintah Daerah dan Masyarakat Kabupaten Berau menjadikan Bumi Batiwakkal (sebutan untuk Kabupaten Berau) sebagai tempat keberadaan Ibu Kota provinsi ke 34 di Indonesia tersebut, menggantikan Tanjung Selor yang selama ini sebagai Ibu Kota Kalimantan Utara pasca dimekarkan dari Provinsi Kalimantan Timur. (ADHE/DIKSIPRO)