KaltaraNunukan

Viral, Video Pengrusakan Proyek Jalan Oleh Warga di Nunukan

NUNUKAN – Aksi pengrusakan sebuah proyek pembangunan jalan di Nunukan oleh seorang warga diviralkan melalui sebuah video pendek berdurasi 20 detik oleh pemegang akun Youtube Nunukan News.

Pada video itu terekam tindakan seorang pria yang menggunakan palu besar berulang ulang memukulkannya pada sisi jalan dengan tujuan untuk memecahkan cor beton jalan tersebut

Caption pada video itu menerangkan bahwa pengrusakan bada bagian sisi jalan di Jl. Jamaker RT 03 Kelurahan Nunukan Barat tersebut terpaksa dilakukan karena jalan yang telah selesai dibangun namun tidak dapat digunakan oleh kendaraan yang akan melintas.

Berdasar hasil pantauan media ini di lapangan, jalan sepanjang 55 meter dan lebar 4 meter dengan ketinggian 20 centimeter tersebut tidak memiliki bagian landai pada masing-masing ujung jalan maupun bagian sisi kiri kanannya sehingga tidak memungkinkan untuk dilalui oleh kendaraan bermotor.

Pembangunan jalan di Jl. Jamaker RT. 03 Nunukan Barat yang dipersoalkan warga. (ADHE/DIKSIPRO)

Dikonfirmasi, Lurah Nunukan Barat, Julziansyah mengaku tidak bisa bisa memberi keterangan banyak terkait proyek jalan yang dipersoalkan oleh warga tersebut, selain informasi bahwa paket kegiatan pekerjaan tersebut berasal dari DPU Provinsi Kalimantan Utara.

“Tidak ada koordinasi apapun dari penyelenggara pekerjaan kepada pihak kelurahan. Sehingga kami tidak tahu menahu dengan pelaksnaannya di lapangan. Namun dari Ketua RT setempat mengatakan proyek pembangunan jalan itu adalah paket dari provinsi,” kata Julziansyah

Julziansyah juga mengaku viralnya video pengrusakan jalan tersebut dirinya sempat membuat dirinya dihubungi oleh pihak Tipikor dari Polres Nunukan yang mempertanyakan secara detil terkait proyek tersebut. Namun lagi-lagi pejabat Lurah pada Kelurahan Nunukan Barat ini memastikn tidak banyak tahu informasinya.

Selain memastikan sebagai paket pekerjaan dari Provinsi Kalimantan Utara, Ketua RT. 03 di Jl. Jamaker, Kelurahan Nunukan Barat, Ariani juga mengaku sangat minim mendapatkan informasi lain terkait proyek pembanunan jalan di wilayahnya tersebut.

Namun dirinya membenarkan jika ada aksi dari warga yang melakukan pengrusakan pada bagian sisi jalan agar menjadi landai hingga dapat digunakan untuk dilalui kendaraan bermotor.

“Warga mempertanyakan apa manfaat jalan itu dibangun jika tidak bisa dilewati . Justru hanya menyulitkan karena tidak bisa digunakan,” kata Ariani.

Selain tidak bisa digunakan, menurut Ariani, kekesalan  warga terhadap proyek pembangunan jalan tersebut memberi dampak negatif bagi warga sekitar karena sampah di tempat pembuangan sementara jadi menumpuk lantaran tidak terangkut oleh armada angkutan sampah yang tidak bisa melalui jalan dimaksud.

“Akibat lain setelah jalan itu dibangun datarannya menjadi lebih tinggi sehingga saat hujan turun air menggenang  hingga memasuki rumah warga. Begitu informasi yang saya dapatkan dari warga setempat,” ujar Ariani.

Untuk sementara, agar dapat dilalui, warga setempat berinisitif  manaruh tumpukan batu kecil pada ujung jalan agar roda kendaraan yang mereka gunakan dapat menaiki badan jalan tersebut saat akan melintas. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button