SMA IT Ibnu Sina Berpotensi Jadi Sekolah Swasta Terbaik di Nunukan
Terapkan Konsep Pendidikan Islam Berlandaskan Al Qur’an dan As-Sunnah

NUNUKAN – Dapat dikategorikan masih sebagai sekolah baru -terbentuk pada tahun 2019- SMA IT Ibnu Sina Boarding School Nunukan cukup pantas diperhitungkan bakal menjadi sebuah lembaga pendidikan swasta terbaik pada levelnya di wilayah Kabupaten Nunukan.
Begitu lebih kurang dikatakan Pejabat Pengawas pada Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kalimantan Utara di Kabupaten Nunukan, Khoirul Naim melalui sambutan yang disampaikannya saat mewakili Kepala Kantor Cabang menghadiri acara Pelepasan Siswa/Siswi Kelas XII SMA IT Ibnu Sina Boarding School Nunukan, Angkatan ke-III Tahun Ajaran 2024/2025, Sabtu (19/4/2025) lalu.
Bahkan, mengamati proses perkembangan pembinaan yang diselenggarakan, menurut Khoirul Naim, begitu terbuka peluang bagi sekolah ini menyejajarkan reputasinya diantara sekolah-sekolah favorit setingkat berstatus negeri sekalipun yang ada di daerah ini.
“Ketika ada kalangan dunia pendidikan (di Nunukan) yang mengomunikasikan terkait progres pembinaan di sekolah, selalu yang saya rekomendasikan sebagai referensi acuan adalah SMA IT Ibnu Sina,” ujar Khoirul yang pernah menjabat Kepala SMA Negeri 1 Nunukan ini
Masih dalam momen yang sama, pada gilirannya menyampaikan kata sambutan, Ketua Yayasaan Ibnu Sina Nunukan, Oji Raharjo memaklumkan, SMA IT Ibnu Sina Boarding School Nunukan merupakan satu diantara lembaga pendidikan binaan yayasan yang dipimpinya, sebagai ‘pendatang baru’ yang tentu saja masih terdapat beberapa kekurangan.
“Namun dalam kurun waktu yang cukup singkat tersebut dan dalam perjalannya kedepan, SMA IT Ibnu Sina Boarding School Nunukan terus melakukan pembenahan dan peningkatan pengembangan dalam upaya memajukannya,” ujar Oji.
Langkah pengembangan pendidikan yang diterapkan di seluruh lembaga pendidikan binaan Yayasan Ibnu Sina, termasuk SMA IT Ibnu Sina Boarding School Nunukan tentunya, telah bergabung pada Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Sebuah organisasi bertaraf nasional yang menerapkan konsep Pendidikan Islam berlandaskan Al Qur’an dan As-Sunnah. Tujuan dari program yang diselenggrakan oleh organisasi ini, meningkatkan kualitas pendidikan Islam dan menciptakan sinergi antara sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat dalam proses belajar-mengajarnya.
Sebagai sekolah baru, apalagi berstatus swasta, sejumlah pihak menilai SMA IT Boarding School Nunukan mulai menunjukkan gengsinya. Misal diantaranya, self confidence dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) periode tahun ajaran 2025/2026. Sekolah yang beralamat di Jl. Ujang Dewa RT. 07 Kelurahan Nunukan Selatan, Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan ini sudah membuka pendaftaran pada bulan Pebruari 2025 lalu. Jauh sebelum kalender pendidikan sekolah-sekolah setingkat berstatus negeri baru akan memulainya di bulan Juli 2025 mendatang.
Kepada Diksipro.com, Kepala SMA IT Boarding School Nunukan, Arifuddin mengatakan, dari jumlah quota 34 siswa baru yang akan direkrut pada periode Tahun Ajaran 2025/2026 di sekolah yang dipimpinnya ini, 24 kursi diantaranya sudah terisi. Artinya, hanya tersisa 10 kursi untuk siswa baru yang ingin mengenyam pendidikan tingkat SLTA-nya melalui sekolah mereka.
Terkait masa pendaftaran siswa baru berakhir, menurut Kepala Sekolah yang ditempa pengalaman dari pengabdiannya pernah mengajar baik di SD IT Ibnu Sina maupun SMP IT Ibnu Sina Nunukan ini, tergantung telah tercukupi atau belum quota siswa baru yang mereka sediakan. Jika sudah terpenuhi, bahkan sebelum proses PPDB periode tahun 2025/2026 dimulai, masa pendaftaran tersebut akan diakhiri.
“Alhamdulillah, antusias masyarakat mempercayakan pendidikan anak mereka di sekolah kami dapat dilihat dari siswa baru yang sudah terdaftar. Mereka bukan pelajar lulusan SLTP yang sudah tertolak dari sekolah negeri,” ujar Arifuddin.
Tingginya antusias masyarakat terhadap sekolah ini dipastikan tidak serta merta membuat SMA IT Ibnu Sina Boarding School Nunukan akan memaksakan menambah jumlah ruang kelas belajar dari hasil modifikasi. Demi kualitas ilmu pendidikan yang akan ditransfer serta kenyamanan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, lanjutnya, hingga saat ini masih membatasi hanya membuka satu Ruang Kelas Belajar (RKB) bagi siswa baru yang akan diterima. (ADHE/DIKSIPRO)