Nunukan

Tercatat Jadi Desa Tercepat Turunkan Angka Stunting

Desa Balansiku Gelar Penyuluhan PMT Bagi Stunting dan Balita

NUNUKAN – Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan Kembali mengukir prestasi menyusul tercatat sebagai salah satu desa tercepat dalam menurunkan jumlah angka stunting.

Informasi tersebut diperoleh saat dilaksanakan kegiatan Penyuluhah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bagi Stunting dan Balita yang digelar di Aula Pertemuan Kantor Desa Balansiku, Selasa (7/11/2023).

Menurut Kepala Desa (Kades) Balansiku, Armansyah, data terakhir per 11 September 2023, jumlah anak stunting di desa yang dipimpinnya ini hanya tersisa 13 anak stunting.

Data awal, lanjut Armansyah, pada periode tahun 2018, jumlah anak stunting di desa mereka tercatat sebanyak 32 anak stunting.

Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian yang cukup serius, maka pihak Pemerintahan Desa Balansiku mengajak berbagai pihak terkait, mulai dari Puskesmas, Pustu, organisasi PKK, kader Posyandu hingga masyarakat membangun komitmen untuk mengatasinya.

Hasil dari kerja keras yang dilakukan membuahkan hasil yang cukup menggembirakan. Dalam kurun waktu satu tahun terjadi penurun jumlah anak stunting di Desa Balansiku sebanyak 10 anak. Artinya, pada tahun 2019, jumlah anak stunting di Desa Balansiku tersisa 22 orang anak.

Memasuki tahun 2020 dan tahun 2021, Pandemi Covid-19 yang terjadi saat itu ternyata cukup memberi pengaruh dalam upaya menurunkan angka stunting di Desa Balansiku. Angka 22 anak stunting yang ada belum berkurang dari tahun sebelumnya. Sedangkan di tahun 2022 hanya terdapat pengurangan jumlah satu anak stunting.

“Berakhirnya masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pasca Pandemi Covid-19, aksi ‘memerangi’ angka stunting di Desa Balansiku kembali dilancarkan. Upaya menurunkan angka stunting kembali memberi hasil yang cukup signifikan,” kata Armansyah.

Memasuki bulan Januari 2023, lanjut dia, jumlah angka anak stunting di Desa Balansiku hanya tinggal sebanyak 16 anak. Hingga data terbarukan pada minggu ke dua bulan September 2023 lalu hanya menyisakan 13 anak stunting di desa ini.

Memberikan kata sambutannya saat pembukaan acara Kegiatan Penyuluhan PMT bagi Stunting dan Balita yang diselenggarakan, Armansyah menegaskan hasil terbaik yang telah dicapai dalam upaya menurunkan jumlah anak stunting di Desa Balansiku tentu saja tidak terlepas dari sinergitas dari semua pihak atau perangkat desa hingga di tingkat masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap hal tersebut.

“Terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan peran sertanya. Sukses ini merupakan sukse kita bersama. Saya memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya atas jerih payah yang telah dilakukan,” kata Armansyah.

Kades balansiku ini memastikan, prestasi menggembirakan yang sudah dicapai tentu saja tidak menyurutkan mereka untuk terus berjuang mengurangi jumlah anak stunting di Desa Balansiku.

Hal itu dibuktikan dengan tetap konsiten melakukan kegiatan penyuluhan-penyuluhan terkait stunting, asupan makanan berkualitas serta dan perilaku hidup sehat di tengah masyarakat.

Salah satu bukti dari komitmen dimaksud adalah dengan menghadirkan Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Eiyta Ardinasari, Sp.GK dari RSUD Nunukan sebagai pemateri dalam acara Penyuluhah PMT Bagi Stunting dan Balita yang diselenggarakan.

Hadir mewakili Camat Sebatik dalam kesempatan tersebut, Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Trantib) Kecamatan Sebatik, Hadiyani juga menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan Desa Balansiku tercatat sebagai desa tercepat dalam penurunan angka stunting.

Berharap kegiatan sosialisasi yng diselenggarakan ini akan memberikan manfaat untuk seluruh masyarakat, khusunya warga Desa Balansiku, Hadiyani mengajak masyrakat untuk lebih meningkatkan lagi kepedulia terhadap keberhasilan program nasional tersebut. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button