NunukanRembuk Desa

Merupakan Akses Vital, PT NBS Perbaiki Dua Jembatan di Desa Melasu Baru di Sebuku

NUNUKAN – Peduli dengan kondisi keadaan wilayah di arealnya bekerja, PT. Nunukan Bara Sukses (NBS) di Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, memperbaiki dua jembatan yang menjadi akses vital yang menghubungkan antara beberapa desa di kecamatan tersebut.

Perbaikan kedua jembatan yang berada di Desa Melasu Baru di Kecamatan Sebuku tersebut kondisinya memang cukup memprihatinkan. Bahkan ada yang rusak parah dan sudah tidak bisa dilewati oleh kendaraan roda empat.

General Manager (GM) PT. NBS, Kee Jebbie bin Abdul Aziz, mengatakan langkah mereka untuk secepatnya memperbaiki jembatan tersebut mengingat posisinya berada pada jalan utama yang dibuka oleh pemerintah, merupakan akses penting yang menghubungkan sedikitnya 4 desa di Kecamatan Sebuku, masing-masing Desa Melasu Baru, Desa Bebanas, Desa Lulu dan Desa Sujau.

“Bagi masyarakat pada keempat desa tersebut, jalan ini menjadi akses vital transportasi mereka. Selain menjadi jalan pilihan untuk menghemat waktu perjalanan, yang lebih penting lagi jalan tersebut sangat mempengaruhi sisi perekonomian Masyarakat,” kata Kee Jebbie.

Walaupun bukan satu-satunya jalan yang menjadi pilihan, namun menurut dia, jika kedua jembatan dimaksud dalam kondisi rusak sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat maka pilihannya adalah jalan alternatif lain yang jarak tempuhnya lebih jauh hingga belasan kilometer dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai di tempat tujuan.

Sangat dibutuhkan masyarakat, pekerjaan perbaikan jembatan dikebut dengan tetap menjaga kualitasnya. (Alamsyah/Diksipro)

Guna mempercepat penyelesaian pembangunan kedua jembatan tersebut, termasuk mengutamakan kualitas pekerjaanya, GM PT. NBS ini bahkan tidak sungkan menyisihkan waktu untuk turun langsung ke lapangan mengontrol para karyawan yang melakukan pekerjaan pembangunannya.

“Saya ingin bagaimana pekerjaan jembatan ini bisa cepat rampung dengan hasil yang memuaskan, sehingga bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya lagi.

Mendampingi Kee Jebbie, Kepala Tata Usaha (KTU) pada PT. NBS, Panji Setyawan menerangkan masing-masing volume kedua jembatan yang mereka bangun tersebut memiliki panjang lebih kurang 10 meter dengan lebar jembatan 5 meter mengingat jembatan tersebut juga dilalui truk angkutan sawit yang tidak hanya untuk diantar ke pabrik PT NBS tapi jembatan tersebut juga dimanfaatkan oleh armada truk angkutan beberapa perusahaan yang juga bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit lainnya.

Menggunakan gorong-gorong berbahan nestable flange, pekerjaan instalasi kedua jembatan tersebut menurut Panji diperkirakan akan mengahabiskan anggaran berkisar antara Rp 300 hingga Rp 400 juta yang keseluruhannya dibiayai oleh PT. NBS.

“Seluruh anggaran tersebut sudah termasuk biaya material, peralatan dan tenaga kerja,” tegas Panji.

Senada dengan GM PT. NSB, Panji Setyawan juga berharap pekerjaan pembangunan kedua jembatan dimaksud bisa selesai secepatnya tanpa mengabaikan sisi kualitasnya karena akses jalan tempat kedua jembatan itu dibangun sangat mendukung perkembangan perekonomian masyarakat beberapa desa terdekat. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button