Sebanyak 100 Mahasiswa PNN Peroleh Beasiswa KIP Kuliah
Arkas Viddy : “Gunakan secara bijak untuk mendukung pendidikan,”
NUNUKAN – Sebanyak 100 mahasiswa Politeknik Negeri Nunukan (PNN) memperoleh Beasiswa dari Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di lingkungan PNN tahun 2022. Masing-masing mahaswa penerima program akan memperoleh dana sebesar Rp 7,2 juta.
Pentepan penerima beasiswa yang berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi itu dipertegas dengan Surat Keputusan (SK) Direktur PNN Nomor : 2334/PL44/TU/2022 dan disampaikan langsung oleh Direktur PNN, Arkas Viddy kepada para mahasiswa penerima pada Kamis (22/12/2022)
Arkas Viddy memastikan bea siswa melalui program KIP untuk mahasiswa di PNN ini memang baru terselenggara untuk pertama kalinya. Namun demikian, jumlah 100 kuota yang diperoleh tersebut menurut Arkas, merupakan catatan prestasi tersendiri bagi PNN.
“Apalagi tahun sebelumnya PNN memang belum pernah menerima langsung program besiswa KIP untuk mahasiswanya. Jika ada, hanya beberapa orang saja yang mendapatkannya. Itupun diperoleh dari ‘pemberian’ Politeknik Negeri Samarinda,” terang Arkas.
Arkas Viddy berharap untuk tahun berikutnya akan diperjuangkan lagi penambahan jumlah mahasiswa PNN yang akan menerima bea siswa melalui program ini agar bertambah banyak lagi mahasiswa PNN yang dapat menikmatinya.
Selian itu, Arkas Viddy juga mengingatkan agar mahasisnya dapat meningkatkan prestasi pendidikan mereka jika ingin tetap mempertahankan beasiswa yang sudah diperoleh dan ingin mendapatkannya kembali pada tahun berikutnya.
Alasannya, karena mahasiswa yang ditetapkan sebagai penerima program KIP kuliah ini merupakan hasil seleksi dari kalangan keluarga kurang mampu secara ekonomi namun tetap ‘berkompetisi’ prestasi dengan rekan-rekan mereka sendiri untuk mendapatkannya.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh mahasiswa yang telah berhasil meraih bea siswa kali ini. Harapan saya, dana yang sudah diperoleh itu akan digunakan secara bijak. Terutama dimanfaatkan untuk mendukung program pendidikan yang dijalani saat ini,” kata Arkas.
Mendampingi Direktur PNN, Penyusun Program Pengembangan Kemahasiswaan di Politeknik Negeri Nunukan, Muhammad Aidil menjalaskan bahwa program KIP yang sebelumnya Bernama program Bidik Misi ini menjadikan mahasiswa yang berprestasi akademik namun tidak memiliki kemampuan secara ekonomi sebagai sasarannya.
Menyebutkan prestasi akademi yang harus dimiliki mahasiswa penerima program ini, menurut Aidil adalah mereka yang memiliki Indeks Prestasi (IP) minimal 2,7 plus didukung dengan data bahwa memang benar dari kalangan keluarga keterbatasan ekonomi.
Merinci penggunaan dana bea siswa dari total nilai sebesar Rp 7,2 juta yang diterima oleh masing-masing mahasiswa, sebesar Rp 2,4 juta untuk membayar SPP per semester yang dananya lansung masuk ke rekening bendahara penerima.
“Sedangkan selebihnya atau sebesar Rp 4,8 Juta, masuk di rekening mahasing-masing mahasiswa penerima yang pemanfaatannya digunakan untuk pemenuhan biaya kebutuhan hidupnya,” terang Aidil.
Quota 100 mahasiswa PNN penerima bea siswa yang diraih kali kali ini, menurut Aidil tidak telepas dari kerja keras dan perjuangan Direktur PNN Arkas Viddy pada salah satu kunjungannya ke Jakarta beberapa waktu lalu, telah melakukan pendekatan atau lobi kepada Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Dari upaya lobi Direktur PNN tersebut, akhirnya diperoleh quota seratus mahasiswa PNN yang mendapatkan bea siswa program KIP dari Pusat Layanan pembiayaan Pendidikan,” kata Aidil. (ADHE/DIKSIPRO)