Sebagai Penggerak Suksesnya Koperasi, Tenaga PPKL di Nunukan Kurang
NUNUKAN – Petugas Penyuluh Koperasi Lapangan (PPKL) memiliki peran sangat penting dalam melaksanakan tugas pembinaan, pengawasan dan pendampingan terhadap koperasi di lapangan. Keberadaan PPKL menjadi semacam penggerak dan ‘energi’ bagi para pengurus dan pengelola koperasi. Sebagai pendamping, PPKL merupakan penghubung antara koperasi dengan pihak lain guna pemasaran produk koperasi.
Namun sayangnya, di balik pentingnya peran tersebut, belum dibarengi dengan ketersediaan tenaga yang dibutuhkan. Kabupaten Nunukan masih kekurangan tenaga PPKL. Pada kapasitasnya menangani koperasi yang ada di seluruh Kabupaten Nunukan, daerah ini ternyata baru memiliki 3 orang PPKL. Masing-masing untuk wilayah Kecamatan Nunukan (Riska Apriliana, S. Pd), wilayah Kecamatan Nunukan Selatan (Sopyan Ali, S. Pi) dan untuk wilayah seluruh kecamatan di Pulau Sebatik menempatkan petugas PPKL Rahmad Hidayatullah, S. M.
Penyebab kurangnya tenaga PPKL tersebut, seperti disampaikan Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Nunukan, Dyah Lestari Setya Puji, SE adalah pada keterbatasan anggaran yang disediakan untuk membiayayi PPKL.
“Tidak tersedia anggaran yang cukup untuk melakukan perekrutan tenaga PPKL. Itu pun, tiga tenaga yang ada saat ini pembiayaannya disandang melalui anggaran yang bersumber dari APBN,” terang Dyah Lestari.
Mengisi kekurangan tenaga yang dibutuhkan atas tingginya tuntutan, Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Nunukan telah mengusulkan penambahan tenaga PPKL kepada Kementerian Koperasi dan UKM RI.
“Kami usulkan ada penambahan sebanyak 8 tenaga PPKL lagi. Jumlah tersebut menyesuaikan dengan jumlah kecamatan yang ada di Nunukan,” kata Dyah.
Mendukung pernyataan Dyah, Kepala seksi Bina Usaha dan Kelembagaan Enos Patawaran, ST menambahkan tuntutan kebutuhan tenaga PPKL itu untuk menunjang peran dan tugas mereka dalam upaya mengembangkan koperasi.
“Keberadaan PPKL yang langsung ditugaskan ke lapangan tentunya sangat membantu. Mengingat wilayah kita yang luas dengan kondisi geografis yang tidak terlalu menguntungkan, menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pendampingan dan pengembangan sebuah koperasi,” kata Enos.
Tidak hanya menggantungkan kepada pemerintah pusat, terpenuhinya tenaga PPKL yang dibutuhkan demi berkembangnya perkoperasian yang baik di daerah ini, diharapkan juga dapat disikapi dan menjadi perhatian daerah.(DEVI/DIKSIPRO)