NunukanPendidikan
Trending

SB Terancam Dicopot Dari Jabatan Kepala SMPN 2 Tulin Onsoi

Kepala PKBM Sebuku Jaya Yang Terbitkan Ijazah Palsu

NUNUKAN – Ditemui di kantornya, Jum’at (5/10/2021) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan, Junaidi S.H., memastikan belum menerima secara resmi laporan terkait beredarnya ijazah Paket B dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang disalahgunakan oleh oknum Calon Kepala Desa (Cakades) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Tahun 2021 di Kabupaten Nunukan.

Karenanya, Kepala Disdikbud Kabupaten Nunukan ini mengaku belum bisa memberikan tanggapan atau sikap dari pihak mereka terkait masalah tersebut.

Junaidi sempat menyarakan untuk menanyakan langsung pada Bidang PAUD dan PNF (Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal) di Disdikud Nunukan. Namun karena, Kabid PAUD dan PNF, Hj. Hasbiawati, S.IP, saat itu tengah dinas luar, konfirmasi tidak dapat dilakukan.

Seperti diketahui, belakangan terungkap adanya Cakades di Desa Sanur Kecamatan Tulin Onsoi yang menggunakan ijazah Paket B bukan miliknya untuk maju sebagai kandidat dalam Pilkades di desa tersebut.

Pada penelusurannya, ijazah Paket B ‘bermasalah’ tersebut diperoleh dari Kepala PKBM Sebuku Jaya bernama inisial SB yang juga menjabat sebagai Kepala SMP Negeri 2 Tulin Onsoi.

“Memang ada terdengar isunya seperti itu. Tapi karena belum menerima penjelasan secara resmi, saya belum bisa memberikan tanggapan,” kata Junaidi.

Namun secara tegas Kepala Disdikbud Kabupaten Nunukan ini mengatakan, jika memang isu tersebut terbukti, itu merupakan pelanggaran yang harus disikapi secara tegas. Bahkan Junaidi mempersilahkan jika kasus tersebut sampai memasuki ranah hukum.

“Ya, silahkan saja kalau memang terbukti dan akan diproses (hukum),” katanya.
Bahkan, lanjut Junaidi, jika terbukti bersalah SB bisa dicopot dari jabatannya sebagai Kepala sekolah SMP Negeri 2 Tulin Onsoi.

SB yang baru berhasil dihubungi diksipro.com Sabtu (6/10/2021) sekitar Pk. 19.00 Wita untuk dikonfirmasi, menolak secara halus untuk memberikan penjelasan.

Dia yang saat dihubungi mengaku tengah berada di Tarakan untuk memeriksakan masalah pada matanya memastikan dia sudah memberikan klarifikasinya kepada Disdikbud Kabupaten Nunukan.

“Maaf bapak, saya sudah datang dan memberikan klarifikasi kepada Dinas Pendidikan. Jadi, saya tidak memberikan keterangan. Bisa tanyakan saja ke Dinas Pendidikan,” katanya. (PND/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button