KaltaraNunukan

Beras Adan Temukan Pangsa Pasar Baru

Jembara 'Jembatani' Krayan Via Udara

Foto : Para petani padi adan yang sedang memanen hasil pertaniannya.

NUNUKAN – Pandemi Covid-19 terus berdampak pada ekonomi masyarakat sejak 2020 hingga 2021 ini, kesan itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin lesu.

Sedikit berbeda di Kabupaten Nunukan, khususnya di Kecamatan Krayan pandemi ini justru membukakan jalan untuk petani Krayan menemukan pangsa pasar baru untuk Komoditas pertanian mereka.

Kepada diksipro.com, Camat Krayan, Heberli, SE, M.Si mengatakan, beras Adan yang merupakan komoditi pertanian khas Krayan cukup bagus produksinya. Dijelaskannya, selama ini pemasaran utama ditujukan ke Malaysia mengingat aksesnya yang mudah.

“Saat ini Krayan memang memiliki komoditi (pertanian) yang cukup dikenal diluar (Negara) yakni beras Adan,” ungkap Heberli.

Namun sejak adanya kebijakan penutupan perbatasan dari Kerajaan Malaysia, akhirnya komoditas andalan Krayan ini hanya bertahan di wilayah sendiri (Krayan).

Harga jual beras Adan di pasar domestik, dikatakan Heberli, ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan pangsa pasarnya selama ini (Malaysia). Melalui program Jembatan Udara (Jembara) yang digagas Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), akhirnya beras Adan dapat dipasarkan di wilayah domestik tertutama Tarakan.

“Harga jual beras Adan ke Malaysia mentok di harga Rp 300 ribu per 15 kilogram. Berbeda dengan di Tarakan (pasar domestik) harga jualnya mencapai Rp 475 ribu per 15 kilogramnya,” beber Heberli.

Dengan subsidi yang ada para petani dapat mengirimkan hasil pertaniannya keluar Krayan tanpa membayar (gratis). Menurut Heberli lagi, masyarakat Krayan sangat berharap lebih terbukanya pasar domestik.

Tentu hal ini, harus ditunjang juga dengan fasilitas transportasi yang lebih baik. Beras Adan sendiri merupakan produk asli dari wilayah Krayan. Beras Adan diproduksi dengan mekanisme manual tanpa bahan-bahan kimia. Bahkan untuk pemupukan saja para petani masih menggunakan pupuk organik.

Inilah yang membuat beras Adan memiliki cita rasa khas dan hanya dapat dijumpai di dataran-dataran tinggi Krayan. Selama ini jangkauan distribusi beras Adan berpaku ke negara tetangga (Malaysia). Hal ini dikarenakan letak geografis Krayan memang lebih mudah menjangkau pasar luar negeri ketimbang pasar domestik. Bahkan, beras Adan kabarnya turut dikonsumsi Raja Brunei Darussalam.(qyy/diksipro)

Komentar

Related Articles

Back to top button