
NUNUKAN – Mendukung program pencegahan dan pengendalian Covid-19 yang dilancarkan pemerintah, Gereja Katolik St. Gabriel Nunukan pada perayaan Natal tahun 2021 ini memperketat ketentuan Protokol Kesehatan Covid-19.
Bagi umat yang mengikuti ibadah Misa pada pada Malam Natal, (Jum’at, 24/11/2021) dan Natal Pagi (Sabtu, 25/12/2021) di dalam Gereja, diwajibkan menunjukkan kartu vaksin lengkap, dosis 1 dan dosis 2.
“Untuk bisa mengikuti Misa pada Malam Natal dan Natal Pagi dalam gereja, umat harus menunjukkan kartu bukti vaksin dosis 1 dan dosis 2,” terang Ketua Panitia Natal Gereja Katolik St. Gabriel Nunukan, Simon Sabon Ola, Selasa, 21 Desember 2021.
Jika baru melaksanakan vaksinasi dosis 1, lanjut Simon, maka hanya dapat mengikuti kegiatan Natal dari luar gedung gereja. Panitia telah menyediakan fasilitas tenda di luar gedung gereja untuk umat yang baru melaksanakan 1 kali vaksinsasi Covid-19.
Pada Malam Natal, Misa Pertama akan berlangsung mulai pukul 17.00 Wita hingga selesai yang kemudian akan dilanjutkan untuk Misa Kedua yang dimulai Pk. 20.00 Wita hingga selesai.
Sedangkan untuk Natal Pagi, Misa Pertama dimulai pukul 07.00 Wita hingga selesai, dilanjutkan pelaksanaan Misa Kedua, pukul 10.00 Wita hingga selesai.
Diketahui gereja yang berlokasi di Jl. Fatahillah, Kelurahan Nunukan Tengah ini memiliki kapasitas daya tampung 1000 orang. Terkait masih berlangsungnya masa pandemi Covid-19 saat ini, pada pelaksanaan Misa Malam Natal dan Natal Pagi, Panitia Pelaksana Natal di gereja ini membatasi isi maksimal gereja hanya untuk 800 orang.
“Tenda yang disediakan panitia di luar gereja, disiapkan untuk kapasitas lima ratus kursi. Pada masing-masing kursi baik di dalam maupun luar gereja akan diberi nomor seri,” terang Simon.
Demi ketertiban jemaat, sama seperti pelaksanaan perayaan Natal tahun sebelumnya, setiap orang yang datang ke gereja wajib membawa kupon tanda nomor kursi yang akan ditempati. Kupon dimaksud sebelumnya sudah dibagikan melalui masing-masing Ketua Lingkungan.
Di Nunukan, lanjut Simon lagi, ada 17 Lingkungan dengan dua Stasi, yakni Sei. Jepun dan Binusan. Masing-masing Lingkungan mendapat jatah 320 kupon nomor kursi. Misa akan dibagi menjadi dua shift. Setiap shift bisa dihadiri 80 orang dari masing-masing lingkungan.
Penerapan Prokes, mulai dari arahan mencuci tangan dan pengecekan suhu tubuh oleh tim kesehatan akan dikontrol secara ketat di bawah pengawasan panitia hingga menempati kursi tempat duduk yang disesuaikan dengan nomor kupon masing-masing. Termasuk anjuran menggunaan masker yang harus dilakukan sejak dari rumah masing-masing umat.
Jika ditemukan yang bersuhu tubuh di atas normal, masih menurut Ketua Panitia Natal Gereja St. Gabriel ini, akan diarahkan untuk beristirahat telebih dahulu untuk memastikan suhu tubuhnya dapat kembali normal dan bisa bergabung bersama umat lainya mengikuti pelaksanaan kegiatan Natal.
“Kami imbau, umat yang memang sedang sakit, seperti flu atau demam, sebaiknya tidak mengikuti Misa di gereja,” tegas Simon.
Demi kenyamanan dan keamanan umat, sebelum misa dimulai akan dilakukan pemeriksaan dan sterilisasi baik di dalam maupun di luar gereja oleh petugas dari satuan Polres Nunukan.
Umat juga diimbau agar tidak membawa barang yang tidak penting apa lagi dianggap rawan karena petugas Kepolisian akan melakukan pemeriksaan terhadap umat sebelum memasuki gereja.
Pada Natal kali ini, Gereja Katolik St. Gabriel Nunukan kedatangan dua Pastor pembantu dari Medan.
“Perayaan misa di Gereja Paroki akan dipimpin oleh dua Pastor. Keduanya juga akan memimpin misa di tempat lain, seperti di Sebatik atau di Sebuku,” terangnya. (DEVY/DIKSIPRO)