NUNUKAN – Satu rumah warga di RT. 07 Jalan Ujang Dewa, Sedadap, Kelurahan Nunukan Selatan, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, rusak berat setelah tertimpa sebuah pohon Randu (Kapuk) yang tumbang pada Sabtu (10/6/2023) dini hari, tepat Pk. 00.25 Wita.
Tumbangnya pohon Randu setinggi lebih kurang 50 meter dengan lingkar dasar diperkirakan 2,5 meter tersebut karena akarnya tercabut dari tanah, diduga akibat kencangnya hembusan angin disertai guyuran hujan deras yang mulai berlangsung lebih urang satu jam sebelumnya.
Peristiwa tersebut juga nyaris mencelakakan pemilik rumah, La Ode Wou (60) yang saat itu tengah tidur bersama istrinya, Waeta (56) karena ada bagian pohon yang tumbang menimpa tepat di atas kamar tidur pasutri ini. Salah satu ujung dahan sebesar lebih kurang pangkal betis orang dewasa menancap tepat di bantal yang digunakan La Ode Wou untuk tidur.
Tancapan dahan yang hanya berjarak lebih kurang 10 cm dari kepala pemilik rumah tersebut bahkan sampai menembus papan lantai kayu rumah La Ode Wou.
“Ada dahan pohon lainnya yang sempat menjempit kepala saya. Karena merasa sakit pada bagian kepala, membuat saya terbangun dari tidur,” ujar La Ode Wou.
Merasa sakit dan pusing akibat hantaman dahan yang mengenai kepalanya, kakek yang sehari-harinya bekerja sebagai petani kebun ini, mengaku beberapa saat sempat tidak siuman untuk menyadari apa yang terjadi saat itu. Beberapa saat berikutnya, setelah rasa pusing di kepalanya terasa mulai reda, dia baru menyadari bahwa rumahnya telah tertimpa pohon randu yang tumbang.
Kejadian tersebut tentu saja membuat heboh dan panik beberapa warga sekitar yang saat itu kebetulan belum tertidur setelah mendatangi lokasi kejadian.
Upaya meminta bantuan kepada petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, menurut salah seorang anak La Ode Wou yang bernama Wa Dewi gagal diperoleh setelah mereka mendatangi Kantor BPBD yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat kejadian ini.
“Kami tadi sudah mendatangi Kantor BPBD untuk meminta bantuan. Tapi karena kejadiannya memang tengah malam, tidak ada orang yang kami temui disana. Begitu juga Ketika beberapa kali ncoba memenghubungi nomor Call Center mereka, tidak ada yang menerima,” terang Wa Dewi.
Menjelaskan ini, Kepala BPBD Kabupaten Nunukan, Arif Budiman, memastikan adanya anggota mereka yang setiap saat piket jaga di kantor BPBD. Namun karena kondisi cuaca saat itu, dimungkinkan anggotanya yang bertugas tengah tertidur.
“Untuk ini kami menyampaikan permintaan maaf, karena bukan kesengajaan. Namun setelah mendapat laporannya, saya segera mengerahkan anggota untuk menurunkan bantuannya. Termasuk mengevakuasi pohon berukuran sangat besar yang tumbang itu,” kata Arif Budiman.
Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan akibat lanjutan peristiwa yang terjadi, warga sekitar berinisiatif bergotong royong menggunakan peralatan seadanya untuk memotong bagian-bagian dahan yang menimpa rumah korban tersebut.
Dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka berat dari musibah ini. Berapa perkiraan jumlah kerugian material yang dialami pemilik rumah juga belum bisa diperhitungkan.
Selain ada bagian bangunan yang terbongkar, rumah panggung kayu dengan ukuran luas 9 X 16 meter yang dibangun sekitar tahun 1990 itu terlihat miring karena posisi beberapa tiang pondasi bangunan utamnya juga sudah terlihat tidak lurus. (ADHE/DIKSIPRO)