PNN Tetapkan 4 Mahasiswanya Ikuti PDWP 2022
Arkas : “Implementasi meningkatkan kinerja bidang kemahasiswaan,”

NUNUKAN – Empat mahasiswa Politeknik Negeri Nunukan (PNN), Rahmayanti (Jurusan Administrasi Bisnis), Nagin Meliny (Jurusan Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan), Zildijian Rizqy Syafiqy (Jurusan Teknik Alat Berat dan Putra Dedy Nur Fajar (Jurusan Teknik Alat Berat) akhirnya terpilih menjadi utusan kampus yang akan mengikuti ajang Pemilihan Duta Wisata Perbatasan (PDWP) 2022.
Keempatnya ditetapkan sebagai dua pasangan yang terpilih mengikuti lomba dimaksud setelah pihak kampus melakukan seleksi kepada tiga pasangan atau 6 mahasiswa, pada Jum’at (30/7/2022) lalu.
Sebelumnya, Direktur PNN, Arkas Viddy memastikan pihak kampus hanya memilih satu pasangan putra dan putri dari hasil penilai terbaik tingkat seleksi yang mereka lalukan. Sedangkan satu pasangan lainnya dipersiapkan sebagai cadangan, mengantisipasi jika ada hal-hal di luar perkiraan yang membatalkan peserta utama mereka untuk ditampilkan.
“Tapi karena ada dua pasangan mahasiswa yang kami nilai sama baik, akhirnya diputuskan agar keduanya (pasangan) didaftarkan sebagai peserta pada Pemilihian Duta Wisata Perbatasan 2022 Kabupaten Nunukan,” kata Arkas Viddy.
Pada seleksi di tingkat PNN lalu, pihak kampus mempercayakan penilaian untuk memilih mahasiswa yang akan diikutkan pada ajang memperagakan busana adat daerah itu nanti kepada sebuah tim yang dibentuk, beranggotakan Wakil Direktur II Non Akademik, Dr. Rafiqoh SE, MM, Kepala UPT Teknologi Informasi PNN, Akbaruddin SE dan Sekretaris Direktur PNN, Cindy Barito, A.Md AB.
Rencananya, saat tampil pada even lomba nanti, Zildijian Rizqy Syafiqy yang dipasangkan dengan Nagin Meliny akan mengenakan busana adat Dayak Lundayeh. Sedangkan Putra Dedy Nur Fajar yang dipasangkan dengan Rahmayanti, mengenakan busana adat masyarakat etnis Tidung.
Menjelaskan latar belakang mengikut sertakan mahasiswa PNN pada Pemilihian Duta Wisata Perbatasan 2022 Kabupaten Nunukan, menurut Arkas tentu saja bukan semata-mata mengejar prestasi diluar bangku kuliah apalagi sebagai bentuk hura-hura.
Menurut Arkas, sejatinya pada pendidikan yang diterapkan, dalam setiap 6 bulan akan ada evaluasi peningkatan yang menjadikan kinerja akademik, kinerja kemahasiswaan, kinerja keuangan, kinerja tenaga kependidikan serta beberapa kinerja lainnya sebagai indikatornya.
“Salah satu implementasi dari indikator meningkatkan kinerja bidang kemahasiswaan adalah melibatkan mahasiswa pada kegiatan-kegiatan di luar kampus. Untuk kegiatan yang diikuti kali ini, dapat dimaknai sebagai bentuk kepedulian PNN terhadap upaya pengembangan budaya daerah ,” terang Arkas. (DEVY-PND/DIKSIPRO)