Nunukan

PMI Nunukan Jelaskan Hambatan Layanan Cepat Untuk Masyarakat

NUNUKAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Nunukan melalui ketuanya, Kaharuddin Tokong, akui kerap mendapat kritikan masyarakat terkait pelayanan mereka terhadap pemenuhan kebutuhan darah untuk masyarakat yang membutuhkan.

PMI Nunukan, kata Kaharuddin sering dianggap lambat dalam memberikan layanan distribusi darah untuk pasien yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Nunukan.

Untuk kritikan ini, Kaharuddin merasa perlu menjelaskan bahwa sesekali memang mereka mengalami kekosongan stok darah golongan tertentu yang saat itu diperlukan ketika pihak RSUD menghubungi mereka. Karena ada beberapa tindakan medis terhadap pasien yang membutuhkan darah dengan kreteria tertentu.

Mengingat dalam urusan kebutuhan pemenuhan darah dikenal 3 jenis transfusi yang tidak selalu ketersediaanya ada di PMI Nunukan.

Ketiga jenis transfusi dimaksud yang pertama adalah WB (Whole Blood) atau darah utuh yang komplit mengandung semua komponen darah, yaitu eritrosit, leukosit, platelet, serta plasma darah. Yang kedua adalah PRC (Packed Red Cells) atau sel darah merah tanpa plasma darah sama sekali serta PC (Platelet Concentrate) atau Konsentrat Platelet, komponen darah yang tidak berwarna yang berfungsi untuk pembekuan darah.

“Pada saat tertentu, belum tentu masing-masing kriteria tersebut tersedia pada kami dan terpaksa harus dicarikan dulu pada calon pendonor,” terang Kaharuddin.

Misalnya, lanjut Kaharuddin, pada kasus pasien DBD yang umumnya mengalami trombositpenia atau penurunan jumlah trombosit maka harus tersedia segera darah dengan trombosit yang dibutuhkan mengingat, trombosit hanya dapat bertahan selama 10 hari.

Apalagi jika ternyata klasifikasi jenis darah yang dibutuhkan segera tersebut dalam jumlah yang besar dan persediaan di PMI Nunukan tidak cukup, maka langkah yang dilakukan adalah menghubungi para mitra yang sama ini menjadi rekan kegiatan donor.

Selain para relawan yang sudah tercatat sebagai pendonor tetap, menurut Kaharauddin, sejumlah institusi yang biasa dilibatkan untuk memenuhi persediaan darah yang dibutuhkan diantaranya dari satu TNI dan Polri serta berbagai organisasi kemasyarakatan.

“Bahkan kami juga memiliki komunitas pendonor dari kalangan jamaah atau umat rumah ibadah yang ada di Nunukan,” terang Kaharuddin

Hambatan lain yang juga menjadi kendala dalam memberikan layanan cepat pendistribusian darah adalah soal waktu yang dibutuhkan untuk proses transfusi hingga mengantarkan darah ke RSUD Nunukan karena lokasinya yang cukup jauh dari PMI Nunukan tentu saja memerlukan waktu agak lama. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button