Nunukan

Pengetahuan Umum Pelajar di Nunukan Dipertanyakan

Pertanyaan Mudah Pada Game Bankaltimtara Banyak Tidak Terjawab

NUNUKAN – Mungkin perlu dipertimbangkan masak-masak jika ingin menguji kemampuan wawasan pelajar di Nunukan di depan umum. Jika tidak, malah bisa berbalik memberi hasil seperti yang tidak diharapkan jika tidak bisa dikatakan memalukan.

Seperti inisiatif pihak Bankaltimtara Cabang Nunukan membuat game berhadiah kepada para pelajar yang hadir pada acara Border Run 2023 yang diselenggarakan di Kawasan Taman Alun-Alun Kota Nunukan pada Minggu (11/6/2023).

Game yang menguji wawasan pengetahuan umum para pelajar tersebut sejatinya dimaksudkan untuk lebih menyemarakkan acara itu. Sebagai dayatariknya, pihak penyelenggara, dalam hal ini Bankaltimtara Cabang Nunukan, memberikan hadiah kepada para pelajar yang mampu menjawab pertanyaan yang diajukan, secara benar.

Sayangnya, sejumlah pertanyaan yang disampaikan oleh MC atau pembawa acara, banyak yang gagal dijawab oleh peserta game. Padahal pertanyaan-pertanyaan itu tergolong sangat mudah.

Niat Bankaltimtara Cabang Nunukan berpromosi terhadap produk-produk jenis tabungan yang ada pada mereka melalui game yang digelar, gagal. Menyusul tidak satupun di antara peserta game mampu menyebutkan contoh dua jenis produk tabungan yang ada di Bankaltimtara seperti yang ditanyakan pembawa acara.

Pertanyaan mudah lainnya tapi gagal dijawab oleh beberapa peserta game, adalah menyebutkan dua contoh nama provinsi di Indonesia yang berawalan huruf K. Demikian juga dengan pertanyaan yang meminta disebutkan dua nama Kabupaten Kota yang ada di Wilayah Kalimantan Utara atau diminta menyebutkan dua nama tempat lokasi wisata di Nunukan.

Berlangsungnya game ini membuat banyak penonton menjadi merasa gemes. Bukan lantaran keseruannya namun karena tidak terjawabnya pertanyaan-pertanyaan mudah tersebut oleh peserta game. Jika kemudian ada yang mampu meberikan jawaban benar, itu pun setelah mendapat bisikan dari rekan mereka yang tidak ikut sebagai peserta permainan ini.

Diminta tanggapannya tentang kemampuan pengetahuan umum para pelajar di Nunukan ini, Pemimpin Bidang Layanan dan Operasional pada Bankaltimtara Cabang Nunukan, Harun, selaku pihak penyelenggara, cari aman dengan enggan mengomentarinya. Sbaliknya dia menyarankan komentar diminta dari Bupati Nunukan saja yang saat itu menghadiri dan melihat langsung acara diselenggarakan.

Lalu, bagaimana tanggapan warga Nunukan sendiri? Berikut adalah petikan sejumlah komentar beberapa warga yang berhasil dihimpun media ini, saat itu.

Teguh Santoso (KBO Sat Lantas Polres Nunukan : “Saya pribadi berpendapat kondisi ini cukup memprihatinkan. Pelajar setingkat SMA mendapat pertanyaan yang begitu mudah tapi tidak bisa menjawabnya. Himbauan kami, selain para guru, sebaiknya orang tua dirumah melakukan pengawasan melekat terhadap Pendidikan anak-anak mereka,”

Danil (Warga Jl, Angkasa RT. 10, Nunukan Timur) : “Wah, payah ini. Mungkin para guru harus lebih menekankan lagi pengembangan pengetahuan umum para pelajar kita. Itu kan pertanyaan-pertanyaan yang mudah banget. Mungkin mereka yang kurang membaca untuk memperluas wawasan atau orang tua yang kurang memantau perkembangan pendidikan anak meraka. Orang tua jangan hanya mendukung anak berprestasi di bidang olahraga saja misalnya. Pengetahuan umum itu penting,”

M. Geovan Wardhana (Siswa kelas IX, SMPN 1 Nunukan) : “Sepertinya rekan-rekan kurang belajar saja, ya. Wawasannya juga kurang luas. Pertanyaan-pertanyaannya mudah kok. Mungkin karena lebih banyak mainnya ya. Mewakili rekan-rekan pelajar di Nunukan, saya mengajak rekan-rekan, ayolah kita pergiat lagi untuk belajar,”

Elvi Erawati (Warga Jl. Pendidikan RT. 04, Nunukan Utara) : “Sayang sekali pertanyaan-pertanyaan tadi banyak yang tidak bisa dijawab oleh anak-anak (pelajar) kita. Itu loh, Kabupaten Kota di Kalimantan Utara kan cuma ada lima. Diminta menyebutkan dua saja, mereka kebingungan. Bagaimana tanggung jawab dunia pendidikan kita di sini. Kasihan anak-anak tidak bisa menjawab pertanyaan yang begitu mudah,”

Aldian Valentino (pelajar Kelas X SMA Negeri 1 Nunukan): “Ya, cukup memprihatinkan sih. Ndak enak jadinya kita sebagai sesama pelajar. Janganlah terlalu saya komentari. Betul-betul nda enak ini,” (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button