EkoBizNunukan

Meraih Untung Dari Berkah Bulan Ramadhan

Capai Rp 20 Juta Selama Sebulan

Kehadiran bulan suci Ramadhan tidak hanya menjadi waktu yang paling dirindukan oleh umat muslim. Karena momen itu diyakini menjadi bulan yang penuh berkah dan Rahmat dari Allah SWT. Ramadhan ternyata juga menjadi waktu  yang paling dinanti-nantikan oleh umumnya para pedagang kuliner yang akan menjajakan aneka makanan kebutuhan berbuka puasa.

Menjadi waktu yang dinanti-nantikan, karena kononnya pada kesempatan bulan suci tersebut para pedagang kuliner bisa memperoleh pendapatan yang cukup besar dari hasil dagangan mereka selama 1 bulan.

Memastikannya, diksipro.com mencoba mendapatkan informasi langsung dari salah seorang pedagang kuliner di lokasi pusat jajanan takjil legendaris di Nunukan, Pasar Ramdhan Blok 3, di Jl. Tawakal, Kelurahan Nunukan Barat, kecamatan Nunukan, bernama Supinah.

Di Pasar Ramadhan tersebut, ibu rumah tangga yang kesehariannya lebih popular dengan nama panggilan Gladys mengaku telah menggeluti usaha berjualan makanan kebutuhan takjil masyarakat di blok 3 ini sejak tahun 1998 atau tepatnya sudah selama lebih kurang 25 tahun.

Tidak heran, selain kesenioran dan ketegasannya, oleh rekan-rekan sesama pedagang yang ada, dia dipilih sebagai koordinator para pedagang takjil di Pasar Ramadhan Blok 3 ini

Menjajakan kuliner kebutuhan selama bulan puasa di tempat ini, Gladys memilih ‘spesialisasi’ dagangannya adalah aneka macam masakan lauk dan pauk. Pilihan itu bukan tanpa alasan kuat, mempertimbangkan kebutuhan konsumen selain untuk berbuka puasa atau makan malam, lauk dan pauk biasanya juga diprsiapkan untuk kebutuhan makan sahur.

“Beda kalau jajanan kue, biasanya kebutuhan utamanya hanya pada saat berbuka puasa saja, itu pun tidak terlalu banyak,” terang Gladys.

Tidak tanggung-tanggung untuk pilihannya tersebut, aneka macam jenis lauk dan pauk yang dijajakan Gladis jumlahnya sekitar 20 macam masakan sayur dan masakan ikan.

Untuk menu masakan sayur dan ikan yang dijualnya, Gladys memilih lebih kepada jenis masakan rumahan atau istilah yang disebutnya dengan istilah masakan kampung.

Sebut saja diantaranya sayur santan daun singkong, sayur nangka, sambal goreng tempe bahkan ikan asin asam pedas.  Walau ada juga beberapa jenis masakan moderen lainnya. Namun beberapa jenis masakan yang disebutkan tadi merupakan jualan paling laris di meja dagangannya.

Untuk kerja kerasnya  berjualan selama sebulan penuh puasa tahun ini, hingga Rabu (19/4/2023) Gladys memperkirakan keuntunga yang dia peroleh sudah mencapai Rp 20 juta-an

“Itu sudah keuntungan bersih diluar modal dan upah pekerja yang membantu membantu masak dan berjualan,” terangnya.

Ternyata pendapatan keuntungan hingga sebesar hingga Rp 20 juta selama satu bulan berjualan kuliner kebutuhan bulan Ramadhan itu, menurut Gladys sudah jauh lebih rendah dibanding beberapa tahun lampau.

Masa ‘keemasan’ para pedagang kuliner kebutuhan bulan Ramadhan di Blok 3, menurut Gladys terakhir dapat dinikmati pada tahun 2015. Saat Ramadhan tahun tersebut, kata Gladys, dia sendiri berhasil mengumpulkan keuntungan bersih hingga mencapai Rp 40 juta.

“Setelah itu, pada tahun-tahun berikutnya, besaran keuntungan yang diperoleh terus mengalami penurunan. Hingga Ramadhan tahun ini, masih tersisa dua hari lagi sebelum lebaran, perkiraan keuntungan yang saya dapatkan hanya sekitar dua puluh jura rupiah,” terangnya.

Alasannya, saat ini pedagang takjil sudah sangat banyak ditemukan dimana-mana. artinya, pilihan berbelanja masyarakat untuk mendapatkan makanan berbuka puasa sudah tidak terkonsentrasi hanya pada Pasar Ramadhan tertua di Nunukan tersebut

Namun hasil tersebut diakuinya masih tetap harus disyukuri jika mengingat penghasilan dari berjualan bakso kampung yang dilakoninya sehari-hari diluar bulan puasa, hanya memberi keuntungan sekitar Rp 3 juta perbuan.(ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button