Pendidikan

Nunukan Krisis Lulusan SD Berprestasi

(Bagian 1)

Data menarik pada musim Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 2021 ini menunjukkan fakta, Nunukan mengalami krisis siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) berprestasi. Kata lainnya, siswa lulusan SD berprestasi di Nunukan sangat minim. Penelusuran dilakukan diksipro.com dengan mengambil sampel pada PPDB di beberapa SMP favorit yang ada di Nunukan.

Dari SMP Negeri 1 Nunukan misalnya. Pada sekolah yang menjadi ‘buruan’ kebanyakan orang tua menyekolahkan anaknya di tingkat SMP tersebut tahun ini menyediakan kuota untuk siswa lulusan SD berprestasi sebanyak 58 kursi. Namun hingga tiba batas pendaftaran berakhir, siswa lulusan SD berprestasi di Nunukan yang berhasil dijaring sekolah ini hanya sebanyak 42 orang. Masih terdapat 16 kursi kosong yang mestinya menjadi jatah siswa pintar yang diterima sekolah ini.

Jika melihat secara keseluruhan jumlah siswa baru yang mendaftar di SMP Negeri 1 Nunukan untuk tahun ajaran 2020/2021 memang melebihi daya tampung yang dimiliki sekolah. Ada 421 siswa lulusan SD yang mendaftar secara online.

Rinciannya, 288 siswa baru mendaftar melalui jalur zonasi untuk memperebutkan 96 kuota kursi. Pendaftar melalui jalur Afirmasi juga jauh melampaui kuota yang tersedia hanya 28 kursi. Terdapat hanya 9 siswa pindahan dari 10 kuota yang disediakan. Selebihnya adalah jalur prestasi yang hanya diisi 42 siswa dari 58 kursi yang disediakan.

Kurangnya pendaftar memanfaatkan Jalur Prestasi di sekolahnya, sangat disayangkan oleh Kepala SMP Negeri 1 Nunukan, Rustiningsih, S. Pd., M. Eng. Menurutnya hal tersebut lebih disebabkan keterbatasan pemahaman para orang tua terhadap literasi terkait jalur-jalur penerimaan siswa baru. Mereka umumnya terpaku hanya pada jalur zonasi saja. Sedanggkan siswa SD umumnya hanya mengikuti arahan orang tuanya.

Foto : Pelayanan Penerimaan Peserta Didik Baru di SMPN 1 Nunukan. (DEVI/DIKSIPRO)

“Banyak siswa lulusan SD berprestasi tidak mendaftar ke SMP Negeri 1 karena jarak antara rumahnya dengan sekolah tidak terakomodir dalam ketentuan zonasi. Padahal jalur prestasi yang dibuka tidak terbatas pada ketentuan zonasi tersebut,” terang Rustiningsih.

Melengkapi penjelasan Rustiningsih, Ketua Panitia PPDB SMP Negeri 1 Nunukan, Hj. Nurlaila, S. Pd mnejelaskan bahwa sosialisasi terkait pendaftaran siswa baru sudah mereka sebar luaskan melalui berbagai media elektronik, spanduk dan lainnya satu bulan sebelum pendaftaran dibuka.

“Namun kurangnya literasi orang tua peserta didik, kurang membaca dan memahami serta tidak bertanya atau berkonsultasi, menjadi penyebab tidak terpenuhinya kuota peluang untuk siswa berprestasi ini,” jelas Nurlaila

(Bersambung – Busak D. Novelinna/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button