EkoBizNasionalNunukan

Minyakita di Nunukan Geser Pasaran Minyak Goreng Asal Malaysia

Unggul Pada Harga dan Kualitas

NUNUKAN – Memasuki pasaran Nunukan mulai akhir Februari 2023 lalu, minyak goreng produksi dalam negeri, dengan merk dagang Minyakita ternyata berhasil pesat menggeser pasar minyak goreng yang dipasok dari negara tetangga, Malaysia.

Berdasar pengamatan Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, Dior Frames, setelah lebih kurang 2 bulan diedarkan di Nunukan, minyak goreng produksi dalam negeri yang dipasok melalui Perum Bulog tersebut telah merebut hingga 75 persen konsumen di Nunukan yang selama ini menggunakan minyak goreng asal Malaysia.

“Kami mendapatkan informasi, mulai banyak pedagang yang mengeluhkan mandegnya penjualan minyak goreng asal Malaysia. Stok persediaan mereka masih menumpuk di gudangnya,” kata Dior.

Dikatakan, selain harga jual yang lebih murah, keunggulan minyak goreng Minyakita dibandingkan dengan minyak goreng yang didatangkan dari negeri jiran terdekat itu, pada kualitasnya yang ternyata jauh lebih baik.

“Secara kasat mata, indikasinya dapat dilihat dari setelah dua kali pakai minyak goreng asal Malaysia mengalami perubahan warna yang lebih cepat menjadi gelap. Berbeda dengan Minyakita dengan jumlah pemakaian yang sama, warnanya masih lebih terang” jelasnya.

Menghadirkan minyak goreng Minyakita di Nunukan, kata Kabid Perdagangan pada DKUKMPP Kabupaten Nunukan ini lagi, memang menjadi tujuan Pemerintah Daerah untuk menstabilkan harga minyak goreng yang selama ini beredar dipasaran Nunukan dengan harga tinggi.

Menambahkan keterangan Dior, pejabat Pengawas Perdagangan Ahli Muda pada DKUKMPP, Abdul Rahman memastikan dengan harga edar di Nunukan kemasan per liter sebesar Rp 14 ribu, ditambah kualitasnya yang lebih baik, tidak terhindar masyarakat di daerah ini mulai meninggalkan penggunaan minyak goreng asal Malaysia yang harga jualnya dipasaran berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per liter.

“Minyakita sudah menjadi minyak goreng dengan harga jual paling murah kualitasnya juga lebih baik. Menyikapi fakta tersebut, kita kembalikan kepada para pedagang untuk melihat persaingan tersebut,” kata Abdul Rahman.

Saat ini, kata Abdul Rahman, stok minyak goreng Minyakita di Nunukan masih cukup. Selain ketersediaan dari pasokan sebelumnya sebanyak 281 dos, pada bulan April 2023 ini Nunukan juga kembali mendapat pasokan sebanyak 1667 dos dari perum Bulog.

Dijelaskan, tujuan utama Pemerintah Daerah menghadirkan Minyakita untuk menjaga kestabilan harga minyak goreng di Nunukan. Langkah-langkah yang dilakukan DKUKMPP dalam mengawalnya, kata Rahman, melakukan pemantauan harga di lapangan serta imbauan kepada masyarakat sebagai konsumen agar lebih mencintai barang produksi dalam negeri.

Selain di Pulau Nunukan, pendistribusian minyak goreng Minyakita serta beberapa komoditi lainnya ke tengah masyarakat pada beberapa wilayah III dilakukan dengan menggelar Pasar Murah. Untuk tiga kecamatan di wilayah III, masing-masing Kecamatan Sebuku, Kecamatan Tulin Onsoi dan Kecamatan Sembakung, telah diedarkan Minyakita sebanyak 1200 dos

“Untuk wilayah Sebatik, jangkauan kami belum sampai ke sana karena masih mempertimbangkan biaya operasional angkutannya. Namun sudah ada distributor lainnya yang memasok,” terang Abdul Rahman.

Dipastikan, suplay minyak goreng Minyakita ke daerah ini akan terus dilakukan oleh DKUKMPP sambil memperhatikan perkembangan pasar. Jika harganya tetap stabil dan ada distributor lain yang ingin mengambil alih penanganananya, maka koperasi-koperasi yang selama ini sudah ditunjuk pelan-pelan akan melepas diri dari pendistribusiannya.

“Jika kondisinya sudah (aman) seperti itu, maka kami akan beralih melihat pada kebutuhan jenis sembako lain, misalnya gula pasir, terigu atau barang sembako lainnya. Akan kami programkan satu persatu secara bertahap (DEVY-ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button