Nunukan

Menjelang Idul Fitri 1445 H, Ketersediaan Sembako di Nunukan Aman

Cenderung Terjadi Penurunan Harga Pada Beberapa Komoditi

NUNUKAN – Kelangkaan barang sembako kebutuhan menjelang hingga lebaran Idul Fitri tahun ini dipastikan tidak akan terjadi. Tidak hanya tersedia cukup, namun juga tidak ada lonjakan harga bahkan terjadi penurunan harga pada beberapa komoditi.

Kepastian ini diketahui berdasar hasil pendataan ke lapangan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKMPP) Nunukan pada Senin (1/4/2024).

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada DKUMKMPP Kabupaten Nunukan, Dior Frames, mengatakan cukupnya ketersedian bahan sembako yang dibutuhkan di daerah ini disebabkan kelancaran transportasi angkutan laut yang melayani rute pelayaran Makassar, Surabaya dan Nunukan.

Untuk ketersedian komoditi bawang merah di pasaran, kata Dior, ada sebanyak 700 kilogram sedangkan bawang putih ada sebanyak 40 kilogram dan akan bertambah lagi pasokannya sebanyak 100 kilogram.

Demikian juga untuk ketersediaan cabai merah yang dipastikan akan memenuhi kebutuhan masyarakat yang akan merayakan lebaran Idul Fitri tahun ini dengan stok mencapai sekitar 150 kilogram, cabai merah keriting tersedia 250 kilogram dan cabai rawit sebanyak 100 kilogram.

“Data ini kami peroleh berdasar pantauan langsung kepada pihak agen penyedian sejumlah komoditi sembako yang ada di Nunukan,” kata Dior Frames.

Sedangkan kebutuhan paling pokok, yakni beras, menurut Kabid Perdagangan pada DKUMKMPP Kabupaten Nunukan ini, dipastikan hingga satu pekan kedepan masih aman dengan ketersediaan sebanyak 111 ton. DKUMKMPP juga akan memantau stok yang akan masuk ke wilayah Nunukan beberapa hari terakhir menjelang lebaran.

Selain tersedia cukup, harga pada beberapa bahan pokok tersebut per 1 April 2024 menurut Dior juga mengalami penurunan harga. Sebut saja misalnya harga cabai merah yang sebelumnya bisa seharga antara Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram, saat ini turun menjadi Rp 50 ribu per kilogram.

Harga cabai rawit turun hingga mencapai Rp 45 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yang berkisar antara Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram.

Jika ada yang mengalami kenaikan harga, hanya pada komoditi tomat. Dari sebelumnya seharga Rp 15 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 25 ribu per kilogram.

“Monitoring dan pengawasan yang kami lakukan secara rutin dan berkala terhadap distributor maupun pedagang eceran di pasar-pasar tradisional yang ada di Nunukan,” pungkas Dior. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button