Nunukan

Menjaga Kestabilan Harga Rumput Laut, Sistem Resi Gudang Akan Diterapkan

Hanafiah : “Dinas terkait akan studi banding dan berkomunikasi dengan Kementerian,”

NUNUKAN – Jika terjadi anjloknya harga rumput laut di Nunukan, Pemerintah Daerah kerap menjadi sasaran tudingan dari para petaninya karena dianggap tidak pernah ambil perduli dalam upaya untuk berperan menjaga kestabilan harganya. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini, harga penjualan rumput laut di Nunukan yang sempat mencapai Rp 42 ribu per kilogram, kini turun hingga Rp 12 ribu.

Untuk pernyataan tersebut, Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah, membantahnya. Menurut Hanafiah, langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Daerah untuk menjaga kestabilan harga komoditi yang merupakan primadona di Kabupaten Nunukan ini sudah cukup lama dilakukan. Yaitu dengan menerapkan sistem resi gudang.

“Tidak benar jika dikatakan Pemerintah Daerah tidak perduli terhadap turun naiknya harga rumput laut di daerah ini. Itu kan komoditi andalan yang menggerakkan roda perekonomian di daerah,” kata Hanafiah.

Mengantisipasi ketidakstabilan harga rumput laut, lanjutnya, jauh sebelumnya sudah direncanakan Pemerintah Daerah melalui penerapan pola resi Gudang. Bahkan mulai mempersiakan perencanaan untuk mewujudkan resi gudang di Nunukan.

Hanya saja saat itu umumnya petani rumput laut menolak. Karena sudah merasa aman dengan pilihan penjualan produksi rumput laut mereka dilakukan secara tradisonal seperti yang berlangsung selama ini.

“Jangan pula petani rumput laut kita diam dan tenang-tenang saja saat harga rumput laut membaik. Tapi Ketika harganya anjlok, Pemerintah Daerah yang dituding tidak berperan dalam upaya menjaga kestabilan harganya,” kata hanafiah lagi.

Saat ini, lanjut Wakil Bupati Nunukan ini, rencana membangun sistem resi Gudang di Nunukan kembali digaungkan. Rancangan serius untuk mewujudkan sudah dilakukan dengan membicarakannya kepada pihak perbankan yang mau mendanainya. Dan rencana itu sudah mendapat sambutan yang sangat baik dari pihak perbankan yang mau berinvestasi.

Bahkan ada bank swasta dari luar daerah yang sudah menyatakan keseriusan mereka untuk menanamkan investasinya pada sistem resi gudang yang akan dibentuk. Namun pilihan terdekat yang memungkinkan pola tersebut adalah dari pihak Bankaltimtara.

“Sekitar satu bulan lalu, saya sudah bertemu dan membahas rencana itu bersama pihak Bankaltimtara. Mereka sudah menyatakan kesiapan mendanai jika resi gudang itu akan diwujudkan,” lanjut Hanafiah lagi.

Hanya saja yang menjadi pertanyaan, bagaimana kesiapan para petani rumput laut di Nunukan dalam memberikan kerjasama terhadap keberadaan resi Gudang tersebut. Mereka harus meninggalkan cara penjualan hasil produksinya secara tradisional seperti yang selama ini untuk berkomitmen menggunakan sitem resi gudang.

Selain telah menggandeng pihak berbankan yang siap berinvestasi, menurut Hanafiah tindak lanjut terhadap rancangan tersebut yang dilakukan Pemerintah daerah saat ini adalah melakukan studi banding oleh dinas terkait dan membangun komunikasi dengan kementerian terkait sistem pengelolaan resi gudang. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button