Nunukan

Mantan Wakil Bupati Nunukan, Faridil Murad Tutup Usia

NUNUKAN – Berita duka menyelimuti Nunukan. Mantan Wakil Bupati, Ir. H. Faridil Murad, SE,. MT. Dinyatakan berpulang ke Rahmatullah pada usianya yang ke 64 tahun, Selasa (21/9) Wita, di RSUD Nunukan.

Kepastian kepergian Faridil pertama kali disampaikan secara resmi oleh Direktur RSUD Nunukan, Dr Dulman, beberapa saat setelah upaya medis penyelamatan gagal dilakukan.

Diperkirakan, penyebab Wakil Bupati yang mendampingi Bupati Nunukan Hj, Asmin Laura memimpin Nunukan pada periode 2016-2021 ini tutup usia akibat serangan jantung.

Dari sejumlah informasi yang diperoleh media ini di lapangan, Faridil yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Putra Suku Asli Kalimantan (PUSAKA) ini mengalami gangguan kesehatan saat berada di salah satu rumahnya yang terletak di Jl. Limau, Kelurahan Nunukan Selatan.

“Saat itu bapak tengah mengawasi kami bekerja memperbaiki tanggul kolam dekat rumah yang bocor,” terang salah seorang pekerja yang meminta jatidirinya tidak disebutkan.

Menurut narasumber, saat duduk mengawasi pekerjaan perbaikan tanggul itu lah tiba-tiba Faridil jatuh terkulai dari tempat duduknya. Upaya pertolongan pertama yang dilakukan, beberapa pekerja yang ada membawa Faridil ke Puskesmas terdekat, Puskesmas Sedadap.

Sempat dilakukan pemeriksan medis, pihak Puskesmas Sedadap segera mengarahkan agar Mantan Bupati Nunukan ini segera dibawa ke RSUD Nunukan. Namun seperti yang disampaikan sebelumnya, tindakan medis yang dilakukan pihak RSUD untuk memberikan pertolongan penyelamatan, gagal memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Setelah secara resmi dinyatakan meninggal dunia, jenazah almarhum segera disemayamkan di rumah duka yang berada di Komplek Perumahan KPN, Nunukan Selatan. Beberapa pejabat Pemkab Nunukan sudah terlihat berada di rumah duka, beberapa saat sebelum jenazah almarhum tiba dari RSUD.

Mewakili Pemerintah Daerah, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus, S. IP,. M. Si yang saat itu terlihat sangat berduka menyampaikan rasa berbelasungkawa atas kepergian Faridil Murad.

“Kami benar-benar merasa kehilangan salah seorang figur terbaik dari kalangan di ASN. Figur yang banyak memberikan perannya dalam perjalanan pembangunan di Nunukan maupun pembinaan pada aparatur pemerintahan di daerah ini,” kata Serfianus.

Walaupun dirinya sebagai pejabat Setda, namun menurut Serfianus dia tetap melihat sosok Faridil sebagai senior yang selalu mengingatkan untuk terjalinnya kekompakan di antara seluruh pejabat maupun ASN yang ada di daerah ini.

“Saya dekat almarhum. Walau saya sebagai pejabat Setda namun beliau kerap mengingatkan dan berpesan agar selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan sebagai sebuah tim kerja yang baik,” terang Serfianus.

Saat memberikan sambutan pada akhir masa jabatannya sebagai Wakil Bupati Nunukan Mei 2021 lalu, tokoh yang lahir di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara pada 24 September 1957 ini sempat menyampaikan komitmennya untuk tetap memberikan kontribusi terbaiknya terhadap daerah ini.

“Walau sudah tidak menjabat Wakil Bupati, saya akan tetap memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran untuk memajukan Kabupaten Nunukan,” begitu kutipan ucapan almarhum saat itu.

Rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan Rabu (22/9) di salah satu lokasi tanah miliknya yang berada di Jl. Limau, sesuai amanat yang pernah disampaikan semasa hidup terkait lokasi pemakamannya.

Namun disisi lain istri almarhum, Ana Megariana, menyampaikan keinginannya agar jenazah ayah dari Farah Dini Novita dan Muhammad Fakhri, hasil pernikahan dengan Ana ini meminta agar dimakamkan di TPU yang berada di depan Komplek Bangunan Perkantoran Gabungan Dinas (Gadis) II, Nunukan. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button