NunukanPendidikan
Trending

Dari Kuliah Perdana 2021 di Politeknik Negeri Nunukan (Bagian – II)

Soft Skill Penunjang Menghadapi Dunia Kerja Nyata

Memasuki masa perkuliahan Tahun Ajaran 2021/2022, Politeknik Negeri Nunukan (PNN) memulai dengan kuliah umum perdana kepada seluruh mahasiswa baru mereka. Kegiatan yang diselenggarakan Senin (20/9/21) tersebut, menghadirkan tiga narasumber, masing-masing Dr. Besse Asniwaty, SE., M.Si, Herlina, S.Pd., M.Pd serta Arkas Viddy, Ph.D. Pentingnya seluruh materi yang disampaikan, yang dapat menjadi bekal dasar mahasiswa baru dalam mengkuti perkuliahan selanjutnya, diksipro.com akan menguraikannya melalui sebuah tulisan berseri.

Soft Skill merupakan kemampuan interpersonal yang mengarah kepada karakterisitik seseorang, tentang bagaimana bersikap, berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang disekeliling kita,” begitu dikatakan Herlina, S.Pd., M.Pd sebagai pemateri kedua pada kuliah umum perdana di Politeknik Negeri Nunukan (PNN), Senin (20/0/21) lalu.

Soft Skill, lanjut Herlina, adalah sebuah kemampuan yang tidak kalah penting dibutuhkan atau menjadi penunjang bagi seseorang saat berada di dunia kerja yang sebenarnya.

Kemampuan ini sangat dibutuhkan sebagai kecakapan seseorang dalam berinteraksi dan menjadi salah satu kunci terbukanya pintu kesuksesan yang ingin dicapai.

Karenanya, lanjut Herlina, sebagai lembaga pendidikan berkompeten, Politeknik tentunya akan mempersiapkan mahasiswa mereka dengan kemampuan Soft Skill sejak awal memasuki masa perkuliahan.

Apa saja yang perlu diketahui terkait Soft Skill ini. Menuturkan dihadapan seluruh mahasiswa baru tahun Akademik 2021/2022 dan sejumlah undangan yang mengikuti kegiatan kuliah umum ini, disebutkan, yang pertama adalah Berpikir Kritis.

Bagaimana bisa berpikir kritis, dilakukan dengan cara harus rajin membaca. Karena dengan semakin meperbanyak referensi bacaan tentu saja akan menambah kosa kata dan wawasan seseorang dalam memperluas pengetahuannnya yang tentu saja akan meningkatkan kualitas cara berpikirnya.

“Selain banyak membaca, untuk sampai pada tingkat berpikir kritis tersebut, kita harus sering melakukan diskusi-diskusi maupun berdebat terkait hal-hal positif yang dibutuhkan. Diskusikan hal yang tidak diketahui dengan orang-orang yang berkompeten,” tegas Herlina.

Di Politeknik Negeri Nunukan, Herlina memberi jaminan, para mahasiswa tidak akan kesulitan menemukan orang-orang berkompeten untuk diajak berdiskusi. Terutama para dosen yang mengajar di Politeknik Negeri Nunukan, untuk semua program studi.

Yang Kedua, bagaimana meningkatkan komunikasi menjadi sebuah interaksi yang baik dalam upaya memiliki kemampuan Soft Skill tadi. Jadilah sebagai seorang pendengar yang baik. Karena hanya menjadi seorang pendengar yang baik lah yang mampu membuat seseorang tidak gagal fokus dalam menyerap pengetahuan terbaru untuk membangun kerangka berfikir yang baik.

Contoh mudahnya, kata Herlina, seorang mahasiswa yang masuk ke ruang belajar untuk mendapatkan materi pendidikan, tentunya harus mendengarkan secara baik segala materi yang disampaikan oleh dosen pengajar.

“Bagaimana mungkin pengetahuan materi pelajaran yang diberikan dapat dicerna atau dipahami secara maksimal, jika ternyata mahasiswa bersangkutan membuat aktivitas lain yang tidak berhubungan dengan materi ajar,” kata Herlina.

Memiliki Soft Skill yang baik, dapat dibangun dengan langkah ketiga. Yakni mengakses, menganalisis informasi yang diterima. Saat ini orang memiliki kesempatan yang sangat luas dalam mengakses berbagai macam informasi. Tapi segala informasi tersebut harus di-filter secara baik berdasar kemampauan analisa yang baik pula.

Sebuah informasi, kata Herlina, tidak boleh ditelan mentah-mentah. Karena tidak semua informasi adalah valid atau dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di sini lah peran seorang mahasiswa, dengan pola berpikirnya sebagai generasi terdidik harus melakukan penyaringan terhadap segala informasi yang diterima.

“Menerima, apalagi menyampaikan kembali sebuah informasi yang ternyata tidak benar, akan membuat kita terlihat sangat tidak profesional,” kata Herlina.

Selanjutnya, langkah keempat yang dibutuhkan, adalah rasa ingin tahu, kreatifitas dan inovasi. Rasa ingin tahu yang tinggi akan memicu seseorang untuk berinovasi dan berkreativitas. Selama materi yang ingin diketahui merupakan hal-hal positif yang menjadi kebutuhan dalam membangun pribadi yang sangat kuat.

Memiliki skill kepemimpinan, menjadi langkah berikut dalam membangun sebuah Soft Skill. Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. Namun Herlina berharap seluruh mahasiswa yang mengikuti pendidikan di PNN harus memiliki tekad kuat untuk menjadi seorang pemimpin, pada level apapun itu.

Poin-poin berikut yang disampaikan Herlina dan mendapat perhatian penuh dari seluruh peserta kuliah perdana untuk membangun Soft Skill yang baik meliputi kemampuan Adaptasi, Komunikasi atau Kerjasama, Public Speaking, Manajemen Waktu dan Net Working. (PND/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button